Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sebab, olahraga ini sangat nyaman, berdampak rendah, mudah dilakukan dengan teman-teman, tidak banyak menggunakan peralatan, dan benar-benar gratis.

Ditambah lagi, jika kita ingin mencegah penyakit jantung, kita tidak perlu mencurahkan banyak waktu untuk berjalan kaki.

Menurut sebuah penelitian di European Heart Journal, hanya tujuh menit jalan cepat sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

"Bahkan, berjalan-jalan ringan selama lima menit setelah makan dapat membantu menurunkan tekanan darah, gula darah, dan hormon stres," kata Fruge.

Dan semakin banyak Anda bergerak, itu akan semakin baik.

American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan 150 menit aktivitas aerobik sedang, atau 75 menit aktivitas aerobik berat (atau kombinasi keduanya) setiap minggu.

"Tentu saja, tingkat ini mungkin mustahil bagi sebagian orang, terutama lansia," catat ahli jantung di Memorial Hermann di Houston, Majid Basit, MD.

Sebaliknya, mulailah dari mana kita bisa dan bertujuan untuk meningkatkan apa yang kits lakukan secara bertahap, tidak peduli berapa jumlahnya.

Baca juga: 5 Tips Makan Oatmeal untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Karena setiap olahraga itu relatif dan bisa berbeda untuk setiap orang.

2. Yoga

Jika belum pernah berlatih yoga, mungkin kita akan termotivasi ketika mengetahui bahwa yoga menawarkan beberapa manfaat kardiovaskular yang sangat baik.

"Yoga telah terbukti menurunkan tekanan darah, gula darah, kadar kolesterol, dan detak jantung," ujar Basit.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Cardiology juga menemukan bahwa orang-orang dengan tekanan darah tinggi yang melakukan yoga selama 15 menit lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah dan detak jantung daripada peregangan.

Yoga juga meningkatkan kesehatan kardiovaskular mereka hingga 10 tahun.

Fruge menambahkan, yoga dapat mengurangi hormon stres, mencegah makan dan minum berlebihan, serta meningkatkan kualitas tidur, yang semuanya dapat berkontribusi mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Latihan interval intensitas tinggi (HIIT)

Bentuk paling umum dari latihan intensitas tinggi adalah latihan interval, yang melibatkan pergantian antara periode kerja keras yang memompa jantung dan pemulihan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com