Selain itu, tanamkan pula bahwa kemarahan merupakan bentuk perlindungan diri dari hal-hal yang tidak ingin kita rasakan.
Dengan begitu, kita akan menyadari dan lebih mengelola emosi negatif yang ada pada diri kita agar lebih mudah terkontrol.
Membiarkan kemarahan berbicara kepada diri sendiri bertujuan agar kita mengidentifikasi berbagai subpersonalitas kita.
Subpersonalitas adalah mode kepribadian berbeda yang muncul sehingga kita dapat menghadapi situasi tertentu.
Masing-masing dari kita memiliki banyak subpersonalitas yang berbeda, misalnya saja sisi "baik" atau "jahat", "berani" dan "pemalu", sampai "penurut" dan "pemberontak".
Pada dasarnya setiap orang memiliki beragam subpersonalitas, namun satu kepribadian yang mencirikan diri kita adalah yang paling dominan.
Proses membiarkan kemarahan muncul juga merupakan bentuk aktualisasi diri yang dapat menyelaraskan energi menjadi utuh.
Dalam latihan self healing-nya, kita bisa memvisualisasikan kemarahan itu muncul dan mengamati akan menjadi seperti apa.
Tujuannya adalah membiarkan perasaan, pikiran, dan ingatan yang tertekan muncul tanpa berusaha membungkamnya.
Ini juga termasuk salah satu bentuk dari mendengarkan emosi dan membiarkannya terluapkan.
Baca juga: Melatih Anak Mengelola Emosi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.