KOMPAS.com - Sama seperti bagian tubuh lainnya, vagina memiliki mekanisme bawaan yang berfungsi untuk melindungi dirinya sendiri, dan itu disebut sebagai keputihan.
Keputihan juga membantu menjaga kesehatan vagina, memberikan lubrikasi, dan melindungi dari infeksi maupun iritasi.
Ada pun keputihan bisa datang dalam berbagai warna dan bau, beberapa di antaranya dapat menunjukkan kondisi kesehatan dalam tubuh.
Baca juga: Ketahui, Penyebab Keputihan yang Berlebihan dan Cara Mencegahnya
Jadi, penting untuk mengetahui apa yang normal bagi kita dan temui dokter jika kita melihat perubahan besar pada keputihan.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Dr Virginia Beckett, jumlah keputihan setiap wanita sangat bervariasi.
"Beberapa wanita akan mengalami keputihan sepanjang siklus menstruasi dan sebagian besar saat kehamilan," terangnya.
"Keputihan yang sehat biasanya tidak berbau atau berwarna menyengat, tetapi wanita mungkin merasakan rasa basah yang tidak nyaman pada area kewanitaannya," sambung dia.
Dilansir dari laman The Sun, para pakar kesehatan wanita pun menjelaskan bagaimana keputihan dapat menandakan kondisi kesehatan, apa yang normal, dan tidak normal sebagai berikut.
Baca juga: Mengenal Keputihan Berwarna Merah, Apakah Berbahaya?
"Jika keputihan kita berubah warna menjadi hijau atau kuning, bisa jadi kita menderita gonore."
Demikian kata Chief Executive of the sexual health charity, the Family Planning Association, Natika Halil memperingatkan.
Ia juga menyarankan untuk selalu waspada terhadap keputihan yang terlalu encer karena hal tersebut dapat mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS), misalnya gonore.
Gonore biasanya disebabkan oleh bakteri yang disebut neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Penyakit ini mudah menular di antara orang-orang melalui hubungan seks tanpa kondom dan berbagi mainan seks.
Tanda-tanda yang umum terjadi adalah keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning yang kental, rasa sakit saat buang air kecil, hingga pendarahan di antara waktu menstruasi.
Penyakit ini mudah diobati dengan antibiotik, tetapi bukan tanpa risiko.
Baca juga: Keputihan Berwarna Bening, Apa Artinya?