Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 5 Februari 2023, 15:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak semua orang yang ada di dalam kehidupan kita memiliki pengaruh yang baik.

Terkadang ada pula yang berpengaruh buruk, atau juga dikenal sebagai toxic people.

Sayangnya, berada di lingkungan yang sama dengan orang-orang toxic dalam jangka panjang bisa mengganggu kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

CEO Stress Management Indonesia, Coach Pris pun mengingatkan kita untuk menyederhanakan hidup dengan menjauh dari orang-orang toxic agar kita
terhindar dari stres, dan lebih bahagia.

Baca juga: 4 Tanda Kamu Berada di Keluarga Toxic

"Menghindari berhubungan dengan orang-orang toxic di sekitar kita dapat dimulai dengan membatasi interaksi dan menyederhanakan hubungan dengan orang-orang," ungkap dia.

Lebih lanjut, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/2/2023), Coach Pris membagikan beberapa langkah yang bisa dicoba untuk menghindari orang-orang toxic.

1. Kenali ciri-ciri dan perilaku orang-orang yang merugikan

Tak kenal, maka tak sayang. Kita harus mengenali perilaku buruk dari orang-orang yang merugikan dan menyakiti secara mental maupun fisik dalam jangka panjang.

Selain itu, kita juga perlu mengenali apabila seseorang lebih banyak merugikan diri kita untuk mengetahui apakah mereka termasuk orang yang toxic.

Baca juga: 7 Cara Mengenali Anak yang Terjebak dalam Pertemanan Toxic

Sebab, perilaku buruk dapat memengaruhi kesehatan mental bila dibiarkan dalam jangka panjang. Jadi, hati hati dan kenali lebih dalam.

2. Tetapkan batas-batas hubungan pada orang-orang toxic

Tidak harus dijauhi, tetapi kita dapat menetapkan batasan pada orang-orang toxic supaya mereka mengetahui apa yang seharusnya tidak lakukan kepada diri kita.

Dengan memberi batasan, orang-orang dapat belajar dari kesalahan mereka dan merefleksikan diri sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali.

Menetapkan batasan juga dapat melindungi kita dari perilaku-perilaku yang akan merugikan.

Baca juga: 8 Tanda Bos Toxic, Bisa Dikenali sejak Hari Pertama di Kantor

Jadi, jangan ragu untuk menentukan batasan demi menjaga kesehatan mental.

3. Batasi hubungan dan interaksi sosial dengan orang-orang toxic

Setelah menentukan batasan, kita bisa mulai mempraktikkannya dengan tidak perlu banyak basa-basi dalam menghadapi orang-orang yang toxic.

Batasi dan saring hubungan dengan orang-orang yang merugikan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau