Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 11:41 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Deviasi septum sendiri sebenarnya cukup umum dan kerap terjadi saat seorang bayi lahir dan berkembang selama tahap pertumbuhannya. Cedera pun dapat menyebabkan hal ini.

Kondisi ini sebenarnya tidak memerlukan perawatan. Namun jika kondisi tersebut menyebabkan gangguan pernapasan atau tidur, deviasi septum bisa diatasi dengan prosedur yang disebut septoplasti.

Obesitas

Kelebihan berat badan pada anak-anak bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk tidur.

Pasalnya, jaringan lemak di leher dapat menekan tenggorokan saat tidur, sehingga menyebabkan penyempitan jalan napas, yang memicu dengkuran sepanjang malam.

Untuk mengatasinya, anak perlu memiliki berat badan sehat dan seimbang.

Sebuah penelitian pun menunjukkan bahwa dengkuran bisa dikurangi dengan rutin melakukan aerobik.

Sleep apnea

Jika anak sempat terbangun di malam hari akibat batuk dan terengah-engah, ada kemungkinan dengkuran disebabkan oleh sleep apnea, gangguan yang menyebabkan anak kesulitan atau berhenti bernapas saat tidur.

Selain mendengkur, gejala sleep apnea pada anak-anak dapat meliputi:

  • Hiperaktif atau kesulitan fokus di sekolah, mirip dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Mengompol.
  • Maag.
  • Keringat saat malam.
  • Sering menggerakkan lengan atau kaki saat tidur.

Jika menduga anak mendengkur karena sleep apnea atau gangguan tidur lainnya, segera bawa anak ke dokter.

Baca juga: Masalah Kesehatan Bisa Sebabkan Anak Mendengkur

Kapan mendengkur pada anak perlu dicurigai

Segera bawa anak ke dokter jika mengalami gejala berikut ini:

  • Anak mendengkur hampir setiap malam.
  • Sering terdengar dengkuran di malam hari.
  • Dengkuran sangat bising.
  • Anak sering tidur dengan mulut terbuka dan dagu atau leher terjulur.
  • Kita mendengar napas anak berhenti atau terkesiap saat tidur.

Hopkins juga merekomendasikan agar orangtua membuat jurnal tidur dan mengunjungi dokter anak jika memiliki kekhawatiran tertentu.

Lalu, amati dan catat kebiasaan tidur anak, mulai sekitar satu jam setelah mereka tidur.

"Lacak berapa malam dalam seminggu dengkuran terjadi. Apakah itu sering terjadi atau hanya sesekali di malam hari," tambahnya.

Baca juga: 6 Penyebab Anak Suka Mendengkur Saat Tertidur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com