Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 17:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kelamin atau penyakit menular seksual terkadang bisa muncul tanpa kita sadari.

Penyakit ini bisa hadir tanpa diketahui karena ada beberapa jenis penyakit menular seksual yang tidak disertai gejala tertentu di awal infeksi.

Risiko tertular penyakit kelamin bisa lebih tinggi, termasuk dalam hubungan monogami sekalipun.

Apalagi jika kita termasuk aktif secara seksual dan tidak suka menggunakan pengaman.

Itulah mengapa penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa pasangan kita tengah menderita penyakit kelamin agar kita tidak ikut tertular. 

Baca juga: 5 Penyakit Kelamin yang Menular Akibat Seks Oral 

Tanda pasangan mengidap penyakit kelamin

Ilustrasi infeksi vagina, miss v bau saat berhubungan seks, penyebab miss v bau saat berhubungan seks. Shutterstock/Kat KTM Ilustrasi infeksi vagina, miss v bau saat berhubungan seks, penyebab miss v bau saat berhubungan seks.

Tanda-tanda pasangan mengidap penyakit kelamin sudah seharusnya kita sadari lebih awal agar kita tidak tertular.

Menyadari tanda-tanda tersebut juga menjadi bagian penting dalam sebuah hubungan, karena peran kita sebagai pasangan turut dilibatkan.

Misalnya saja membantunya mendapatkan penanganan medis yang tepat hingga mendukungnya penuh saat menjalani pengobatan.

Melansir laman Siragainesville, berikut tanda-tanda pasangan mengidap penyakit kelamin.

1. Pasangan menunjukkan beberapa gejala mencurigakan

Saat ini, ada lebih 20 jenis penyakit kelamin yang sudah diketahui secara luas.

Masing-masing penyakit kelamin itu memiliki profil gejalanya masing-masing.

Beberapa gejala dapat muncul satu per satu, dalam bentuk kombinasi.

Sementara itu, gejala penyakit kelamin pada pria atau wanita bisa mencakup keluhan sebagai berikut;

  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis atau vagina
  • Luka atau kutil pada area kelamin
  • Buang air kecil yang menyakitkan atau lebih sering
  • Gatal dan kemerahan di area kelamin
  • Lepuh atau luka di dalam atau di sekitar mulut
  • Bau vagina yang tidak normal
  • Anal gatal, nyeri, atau berdarah

Jika pasangan mengeluhkan beberapa kondisi tersebut, inilah waktunya untuk melakukan pemeriksaan bersama untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: Waspada Klamidia, Penyakit Kelamin yang Pengaruhi Kesuburan 

2. Pasangan cenderung menarik diri

Menarik diri seperti menolak berhubungan seks mungkin jadi pertanda selanjutnya bahwa pasangan tengah mengidap penyakit kelamin.

Ada beberapa penyebab yang berkaitan dengan penyakit kelamin dan kemudian membuat pasangan menjadi sering menolak berhubungan.

  • Malu dengan penyakitnya

Kemungkinan tanda-tanda yang seperti ini dapat mengindikasikan bahwa pasangan sedang menyembunyikan gejala penyakit dari kita.

Sebab, beberapa jenis penyakit kelamin seperti gonore atau klamidia dapat menunjukkan gejala yang sangat khas dan dapat dilihat kasat mata.

Sehingga kondisi itu membuat pasangan menjadi tidak percaya diri, tertekan, merasa cemas hingga membuatnya menarik diri atau kerap menolak diajak berhubungan seks.

  • Melindungi kita agar tidak tertular

Bisa juga langkah menarik diri dan menolak berhubungan seks dilakukan dengan tujuan melindungi kita agar tidak tertular, sehingga pasangan cenderung menyembunyikannya.

  • Menutupi rasa bersalah

Sebagian orang yang terkena penyakit kelamin menjadi sangat tertutup secara seksual dengan pasangannya.

Itu merupakan bentuk rasa bersalah karena dia telah berhubungan seks dengan orang lain yang mengakibatkan dirinya tertular penyakit kelamin.

3. Pasangan cuek dengan kesehatan kelamin

Pasangan yang terlalu cuek dengan kesehatan kelamin mungkin perlu diwaspadai.

Itu juga dapat menjadi pertanda bahwa dirinya tidak banyak mengetahui atau kurang edukasi terkait penyakit menular seksual. 

Hal ini pula yang menjadi alasan 20 juta kasus infeksi menular seksual selalu ditemukan setiap tahun di banyak negara.

Sebab kebanyakan penyakit kelamin dapat muncul meski tidak menunjukkan gejala apapun di awal infeksinya.

Karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan agar pasangan yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun perlu melakukan pemeriksaan rutin tentang kondisi kesehatan kelaminnya setiap tahun.

Langkah screening ini juga dapat diterapkan bagi pasangan suami istri. sebagai upaya pencegahan penularan penyakit kelamin

Baca juga: 5 Cara Agar Tidak Tertular Penyakit Kelamin 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com