KOMPAS.com - Menstruasi merupakan hal normal yang biasa dialami oleh semua perempuan setiap bulannya akibat tidak dibuahinya sel telur oleh sperma.
Biasanya, menstruasi akan terjadi selama 2-7 hari dengan siklus berjarak selama 21-35 hari.
Lalu, saat menstruasi, biasanya seorang perempuan akan merasa lebih lemas, lesu, dan tidak bertenaga.
Baca juga: Siklus Menstruasi Normal, Berapa Lama?
Tak mengherankan memang. Pasalnya, saat menstruasi, setiap perempuan kehilangan darah.
Namun, berapa banyak sebenarnya darah yang hilang saat menstruasi?
Dikutip dari Healthline, diyakini bahwa rata-rata perempuan kehilangan sekitar 30-40 milliliter atau 2-3 sendok makan darah saat menstruasi.
Kendati demikian, beberapa penelitian mengatakan, seorang perempuan bisa kehilangan hampir 60 milimeter darah atau sekitar empat sendok makan.
Lantas, manakah yang normal?
Makna kehilangan darah saat menstruasi yang “normal” bisa sangat luas. Sehingga, beberapa orang bisa mengeluarkan darah yang lebih banyak atau lebh sedikit dibanding orang lain.
Meskipun begitu, jika kita tidak mengalami kram parah, kembung, atau efek samping lainnya, darah yang hilang masih ada dalam batas normal.
Karena darah menstruasi bukan hanya berisi darah, melainkan mucus dan jaringan uterus dan menyebabkan bertambahnya cairan yang hilang, mengukur darah yang hilang pun tergolong sulit.
Namun, kita tetap bisa melakukannya dengan beberapa cara, seperti berikut ini.
Salah satu cara termudah untuk mengukur berapa banyak darah yang hilang saat menstruasi adalah dengan menstrual cup.
Baca juga: Plus dan Minus Memakai Menstrual Cup, Bisa Jadi Bahan Pertimbangan
Pasalnya, menstrual cup tidak akan menyerap darah. Bahkan, beberapa cup memiliki tanda pengukur, membuatnya makin mudah.
Menstrual cup dapat menahan sekitar 30-60 mililiter darah, bergantung dari jenis dan mereknya.