Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2023, 19:46 WIB

KOMPAS.com - Princess syndrome adalah kecenderungan perilaku seseorang yang membuatnya seakan hidup di negeri dongeng.

Perempuan yang mengalaminya menjadikan dirinya sebagai pusat segalanya, terobesi dengan penampilan fisik dan hanya fokus pada hal yang indah saja.

Hal ini juga memengaruhi karakter seseorang termasuk harga diri, relasinya dengan orang lain dan perasaan berdaya yang dimiliki.

Baca juga: Pengertian Princess Syndrome, Penyebab dan Ciri-cirinya

Princess syndrome memang bukan diagnosis medis resmi namun cukup banyak perempuan mengalaminya.

Mencegah anak perempuan mengalami princess syndrome

Anak perempuan kerap memiliki impian menjadi putri kerajaanPexels/ Kampus Production Anak perempuan kerap memiliki impian menjadi putri kerajaan
Princess syndrome tak lain adalah akibat dari narasi media yang seksis sehingga nilai perempuan hanya terbatas pada kecantikan, kemudaan dan keindahan dirinya.

Dongeng, novel roman, film komedi romantis, iklan produk hingga konten media sosial cenderung menampilkan Kaum Hawa sebagai makhluk tidak berdaya butuh diselamatkan, dilayani, dan dipenuhi kebutuhannya.

Hal ini akhirnya membentuk citra diri yang negatif dan pola pikir yang ingin hidup bagaikan putri kerajaan.

Baca juga: Memilih Jenis Cerita Dongeng Sesuai Usia Anak

Tanpa disadari, orangtua juga kerap berperan membuat anak perempuannya tumbuh memiliki princess syndrome dalam dirinya.

Misalnya dengan membiarkan paparan narasi seksis itu atau hanya berfokus pada nilai fisik semata.

"Ajari dia cara mengatasi tekanan, dan mengembangkan harga diri yang positif, citra tubuh yang realistis, dan kemandirian," ujar Jennifer L. Hartstein, Psy.D., psikolog anak dan keluarga di New York.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com