Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pemicu Anak Dewasa Perlakukan Orangtua-nya seperti "Sampah"

Kompas.com - 08/03/2023, 10:23 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Menurut dia, orangtua yang mencoba bersikap tenang, tegas, dan tidak mengontrol akan membantu mengurangi reaktivitas emosional orangtua dan anak dewasa.

Contoh ucapan orangtua yang tenang, tegas, dan tidak mengontrol adalah, "Saya menghargai pendapatmu, namun saya tidak setuju. Kita berdua tampaknya merasa sangat kuat tentang bagaimana kita melihat hal ini secara berbeda."

"Apakah kamu setuju bahwa kita melakukan percakapan yang tenang dan konstruktif akan lebih membantu kita merasa lebih baik daripada terus berdebat?"

Baca juga: Dampak Gaya Parenting pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

2. Tidak mengakui perubahan peran dan tanggung jawab

Ketika anak-anak beranjak dewasa, orangtua mungkin akan mengalami kesulitan dalam transisi dari peran sebagai anak menjadi orang dewasa yang mandiri.

Ini berarti beberapa orangtua mengalami kesulitan untuk melepaskan peran sebagai orangtua.

Ada beberapa alasan mengapa orangtua mungkin kesulitan untuk melihat anak-anak mereka yang sudah dewasa. Salah satunya adalah nostalgia.

Orangtua mungkin mengalami kesulitan untuk melepaskan kenangan tentang anak-anak mereka sebagai individu yang masih kecil dan bergantung, dan berjuang untuk melihat mereka sebagai orang dewasa yang mandiri.

Hal lainnya adalah orangtua mungkin memiliki kecenderungan alami untuk melindungi dan merawat anak-anak mereka.

Bahkan, dorongan untuk melindungi tetap muncul, ketika anak menjadi dewasa, dan mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan dinamika baru di mana anak seharusnya sudah lebih mandiri.

"Beberapa klien saya adalah orangtua yang secara keliru merasa bahwa mereka perlu memegang kendali atas kehidupan anak-anak mereka yang sudah dewasa."

"Atau, mereka mungkin kesulitan untuk melepaskan kendali tersebut."

"Masalah lain yang sering saya lihat adalah orangtua memiliki ekspektasi tertentu terhadap kehidupan anak-anak mereka dan berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang menyimpang dari ekspektasi tersebut."

"Selain itu, orangtua mungkin tidak memiliki cukup eksposur terhadap kehidupan anak-anak mereka yang sudah dewasa, dan mungkin tidak sepenuhnya memahami tingkat tanggung jawab dan kemandirian yang telah mereka capai," papar Bernstein.

Baca juga: Mendidik Anak di Keluarga Kaya, Ini yang Harus Dipahami Orangtua

Apa yang dapat  dilakukan sebagai orangtua?

Orangtua dan anak yang sudah dewasa perlu berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lain untuk membangun rasa saling pengertian dan rasa hormat.

Ingatkan diri sendiri bahwa anak tersebut sekarang sudah dewasa, meskipun orangtua tidak setuju dengan beberapa pilihan anak.

"Doronglah anak yang sudah dewasa untuk menunjukkan kemandirian dan tanggung jawab dalam tindakan mereka," kata Bernstein.

"Berkomunikasi-dengan mendengarkan terlebih dahulu-tentang tujuan dan aspirasi anak, dan latihlah anak untuk menetapkan batas-batas yang saling menghormati dengan orangtua jika diperlukan," sambung dia.

3. Mengekspresikan kritik dan ketidaksetujuan

Orangtua yang sangat kritis atau meremehkan perasaan atau pencapaian anak dapat menyebabkan kerusakan emosional.

Hal ini dapat membuat anak merasa tidak penting atau merasa tidak akan pernah bisa memenuhi standar orangtuanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com