KOMPAS.com - Generasi Z alias Gen-Z saat ini dipandang sebagai kelompok potensial bagi banyak brand.
Karakter mereka dalam memahami perkembangan zaman dan teknologi tampaknya turut mengubah cara Gen-Z dalam membelanjakan uangnya.
Menurut laporan Forbes, daya beli Gen-Z ini cukup menjanjikan karena di tahun 2023 sebagian besar dari mereka sudah memulai meniti karier.
Berdasarkan laporan Adweek, kelompok Gen-Z terus bertumbuh khususnya di AS dan diperkirakan mencapai 40 persen pada 2020.
Angka tersebut diprediksi memiliki kenaikan yang mirip dengan negara lain apalagi jika suatu negara itu memiliki bonus demografi yang kuat.
Baca juga: Inovasi Produk Gaya Hidup yang Bakal Diminati Gen Z dan Milenial
Perbedaan perilaku dan perspektif Gen-Z dalam melihat value atau nilai suatu barang ternyata jadi sorotan banyak produsen untuk segera mengubah strategi marketingnya.
Di Indonesia sendiri, banyak brand yang sudah "mengubah haluan" untuk lebih fokus memenuhi kebutuhan serta menarik perhatian Gen-Z untuk belanja.
Sebut saja beberapa merek yang sempat ditemui Kompas.com belakangan ini seperti Lazada, BASE skincare, Marc Jacobs, Coach dan lain sebagainya mengakui kalau mereka tengah mengupayakan untuk fokus pada pelanggan Gen Z.
Berikut hal-hal yang bikin Gen-Z berbeda dengan generasi lain saat membelanjakan uangnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.