"Ketika kami gali alasannya, didapatkan fakta bahwa lebih sedikit jumlah Gen Z daripada Milenial yang setuju dengan pendapat bahwa (anak sebagai pintu rezeki) ataupun (anak yang akan merawat kita di masa tua). Jadi tampaknya memang sudah ada pergeseran nilai-nilai ini bagi Gen Z,” tutur Aska.
Hal ini rupanya selaras dengan data proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan populasi jumlah anak di bawah lima tahun (balita) akan semakin menurun, sejalan dengan tren penurunan angka kelahiran bayi di Indonesia.
Di sisi lain, ada beberapa alasan untuk memiliki anak dalam rumah tangga. Sekitar 75 persen responden mengaku memang ingin memiliki keturunan.
69 persen generasi muda menganggap bahwa kehadiran buah hati juga dinilai sebagai pelengkap keluarga dan 68 persen menganggap kehadiran anak sebagai penambah kebahagiaan dalam hubungan pernikahan.
Baca juga: Irish Bella Hamil Lagi, Simak Tips Menyiapkan Kehadiran Anak Kedua
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.