Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2023, 12:05 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Saran konsumsi oralit saat sahur demi tahan puasa seharian sempat viral di Twitter.

Klaim yang beredar menyebutkan jika minuman tersebut bisa mengurasi rasa haus dan lemas saat berpuasa.

Tak hanya itu, konsumsi oralit juga disebut mencegah tubuh dehidrasi sekaligus membuat kita tak perlu makan terlalu banyak.

Baca juga: Ramai soal Panic Buying Obat Oralit Saat Puasa, Ini Kata Kemenkes

Kabar ini langsung mendapatkan respon dari berbagai pihak termasuk netizen yang mengaku sekarang kesulitan membeli oralit.

Kementeriaan Kesehatan juga menanggapi hal ini dengan menyatakan oralit sebenarnya tidak dibutuhkan orang sehat meskipun sedang berpuasa.

Namun, apa kata ahli gizi soal tren ini?

Oralit tidak selalu diperlukan saat puasa

Ahli gizi jebolan Universitas Indonesia, Ulfa Teni Safira, S.Gz menjelaskan jika oralit adalah terapi rehidrasi oral yang terdiri dari elektrolit (garam) dan karbohidrat (gula) untuk menggantikan cairan yang hilang.

"Penekanannya di sini cairan yg hilang. Oralit sendiri direkomendasikan WHO untuk orang yang diare akut dengan dehidrasi ringan - sedang," terangnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Bersepeda di Terik Matahari? Oralit Harus Jadi Bekal

Ilustrasi meminum larutan oralitfreepik.com Ilustrasi meminum larutan oralit

Sifatnya yang menahan cairan bukan berarti minum oralit bisa dijadikan andalan saat Ramadhan karena tubuh kita belum tentu mengalami dehidrasi saat puasa.

Pasalnya, kita bisa mengatur asupan cairan dari jumlah air yang diminum selama berbuka puasa hingga sahur.

"Dari jumlah air yang kita minum, buah-buahan kata air yang kita makan, cairan dari masakan seperti sup," jelas Ulfa, yang merupakan konsultan di layanan gizi online Dietela.

Baca juga: Larutan Oralit: Pengertian dan Cara Kerjanya

Pilihan untuk sahur atau berbuka hanya dengan minum air putih dan oralit, seperti yang beredar di Twitter, juga sangat tidak direkomendasikan.

"Tapi yang bisa kupastikan, saran itu enggak bisa berlaku untuk semua orang, apalagi orang dengan kondisi khusus misalnya DM, ginjal, dll," pesannya.

Saran tersebut sebaiknya tidak disebarluaskan tanpa peringatan sebelumnya, khususnya di media sosial.

Kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi hanya dengan oralit

Kandungan oralit yang terdiri dari elektrolit dan karbohidrat sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita, tegas Ulfa.

"Tubuh kita perlu berbagai zat gizi, mulai dari zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (berbagai vitamin & mineral)," tandasnya.

Baca juga: Ketahui Nutrisi Tepat Saat Sahur Agar Tidak Lemas Selama Puasa

Jika hanya minum oralit, artinya kita hanya mendapatkan satu zat gizi makro dan satu jenis mineral, yang jelas tidak memadai.

Selain itu, Ulfa mengingatkan jika konsumsi oralit berlebihan saat tubuh sebenarnya tidak mengalami dehidrasi hanya akan memperberat kerja ginjal.

Alasannya, kadar elektrolit dalam tubuh menjadi berlebihan dan berdampak negatif pada organ tersebut.

Baca juga: Apa Efek Samping Minum Oralit?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com