"Carilah kondisioner yang sangat menghidrasi jika kita memiliki porositas rambut tinggi," ungkap Kahen.
"Kondisioner tanpa bilas bisa efektif karena memberikan penghalang tambahan dan lapisan perlindungan untuk membantu mempertahankan kelembapan rambut."
Kahen menyarankan minyak berbasis nabati seperti minyak kelapa dan minyak sea buckthorn, serta bahan pelembap seperti mentega shea dan madu manuka.
Rambut yang memiliki porositas tinggi biasanya lebih mudah kusut. Karena itu, rambut harus diurai demi mencegah kerusakan lebih lanjut, saran Kahen.
Detangler rambut akan membantu melembapkan rambut yang kusut sehingga mudah diurai.
"Sisir dari bagian bawah rambut hingga ke kulit kepala," kata Devilllier.
"Ini akan membantu mengurangi ketegangan dan mengurai rambut kusut."
"Cobalah menghindari gaya rambut yang menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti gaya rambut lebih ketat yang dapat menarik rambut," sebut Kahen.
Sebaiknya kita juga menghindari penggunaan alat panas yang berlebihan dan menyisir rambut secara perlahan.
Gunakan sisir bergigi lebar atau sisir lembut demi mencegah kerusakan.
"Masker rambut adalah solusi yang baik untuk merawat dan memperkuat rambut. Kondisioner tanpa bilas dan masker rambut bisa membantu menutup celah pada kutikula dan melindungi rambut," sambung Kahen.
"Berikutnya, minyak rambut bisa mengunci hidrasi dan membantu rambut mempertahankan hidrasi tersebut."
Rambut dengan porositas tinggi cenderung kusut karena rentan mengalami kerusakan dan sulit mempertahankan kelembapan.
"Lebih sulit untuk mempertahankan minyak pelembut alami yang membantu menghidrasi rambut dan mencegah rambut kusut," kata Kahen.
Cari produk rambut anti-kusut yang mampu menghaluskan dan meningkatkan kilau rambut.
"Selain keramas, lembapkan helai rambut dan hindari permukaan seperti sarung bantal katun yang dapat semakin mengeringkan rambut atau menggesek dan merusak kutikula."
"Coba gunakan sarung bantal satin," kata Redway.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.