Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2023, 07:07 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Dermatitis atopik atau eksim mungkin tidak membahayakan nyawa. Namun, masalah kulit ini bisa merepotkan, terutama karena eksim memiliki banyak pemicu yang menyebabkan munculnya ruam yang merah dan gatal. Misalnya saja, stres.

Stres ini tidak seperti pemicu umum eksim lainnya karena lebih sulit diatasi atau bisa muncul tanpa disadari, terutama jika disebabkan oleh masalah pekerjaan, keluarga, atau situasi lainnya yang tak dapat dihindari.

Namun, bagaimana stres bisa memicu eksim?

Dilansir dari Healthline, stres dapat menyebabkan meningkatnya hormon kortisol atau hormon stres.

Masalahnya, saat tubuh memproduksi hormon kortisol yang tinggi akibat stres, kulit akan berminyak secara abnormal, yang dapat memicu munculnya eksim.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Kecemasan dan Depresi bagi Penderita Eksim

Sebuah studi yang diterbitkan di Acta Dermato-Venereologica pada 2010 pun menemukan bahwa stres memang dapat membuat kulit pulih dari iritasi dan kerusakan lebih lama.

Jadi selain menyebabkan eksim, stres pun bisa membuat eksim terjadi lebih lama, yang bisa berujung menambah stres yang ada. Akhirnya, stres pun terus berulang.

Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa kecemasan juga dapat memicu eksim.

Sayangnya tidak seperti eksim, kecemasan sulit dikendalikan tanpa pemberian obat.

Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010 di BMC Dermatology juga menemukan bahwa kecemasan dapat menyebabkan somatisasi atau keluhan fisik akibat stres atau beban mental, dan eksim adalah salah satu jenis somatisasi akibat kecemasan.

Lebih lanjut, karena kadar stres tinggi dapat memicu eksim, beberapa orang merasa perlu merokok untuk menguranginya.

Sayangnya, merokok sebenarnya hanya akan membuat eksim bertambah parah dan akan membawa masalah kesehatan lainnya.

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2009 menemukan baha merokok 10 batang rokok atau lebih per harinya dapat membuat kita kulit lebih rentan berjerawat.

Baca juga: Mengenal Eksim, dari Gejala hingga Cara Mencegahnya

Mengurangi stres

Untuk menurunkan risiko eksim akibat stres, kiata perlu mengurangi kadar stres kita.

Misalnya, dengan melakukan langkah berikut ini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com