"Kesadaran akan bagaimana sesuatu membuat kita merasa baik dapat membantu kita mengembangkan kebiasaan positif yang baru," sambung dia.
Lebih khusus, penelitian Elissa Epel dan temuan dari The Big Joy Project juga menemukan bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil adalah kunci utama untuk meningkatkan kebahagiaan (dan membuatnya bertahan lama).
Mempraktikkan perilaku dan aktivitas sehari-hari yang kecil, dapat ditindaklanjuti, realistis, dengan konsistensi dan komitmen, dapat mengubah otak untuk merasakan lebih banyak sukacita, dan menjalani dunia dengan lebih positif.
Baca juga: 12 Hal yang Setiap Hari Dilakukan Pasangan Bahagia
"Temuan-temuan dari ilmu saraf, psikologi, kedokteran, kesehatan masyarakat, dan bidang-bidang lainnya semakin menegaskan apa yang telah disampaikan oleh pengalaman hidup dan tradisi spiritual selama ribuan tahun."
"Yang mana kebahagiaan dapat dimulai dari dalam diri ketika kita memilih untuk melakukan tindakan kecil ke arah sukacita dan membiasakan diri untuk melakukannya," kata dia.
Menurut Elissa Epel, para peneliti menyebut momen-momen kebahagiaan yang bersifat sementara sebagai "kebahagiaan hedonis".
Ini adalah kondisi emosi yang menyenangkan, yang terasa luar biasa, tetapi bukan sumber kebahagiaan yang berkelanjutan.
Sementara itu, kebahagiaan yang bertahan lama disebut sebagai "kebahagiaan eudaimonik", yang mencakup perasaan yang lebih dalam, memiliki rasa, makna dan tujuan, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
"Perasaan bahagia yang sekilas saja tidak akan bertahan lama, tapi kita bisa menggunakannya sebagai blok bangunan menuju kesejahteraan yang lebih berkelanjutan," ungkap Elissa Epel.
"Jadi, kita bisa mengubah kebahagiaan hedonis menjadi kebahagiaan eudaimonik dengan membiasakan diri untuk melakukannya," saran dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.