Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2023, 08:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Menurut Elissa Epel, para peneliti menyebut momen-momen kebahagiaan yang bersifat sementara sebagai "kebahagiaan hedonis".

Ini adalah kondisi emosi yang menyenangkan, yang terasa luar biasa, tetapi bukan sumber kebahagiaan yang berkelanjutan.

Sementara itu, kebahagiaan yang bertahan lama disebut sebagai "kebahagiaan eudaimonik", yang mencakup perasaan yang lebih dalam, memiliki rasa, makna dan tujuan, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

"Perasaan bahagia yang sekilas saja tidak akan bertahan lama, tapi kita bisa menggunakannya sebagai blok bangunan menuju kesejahteraan yang lebih berkelanjutan," ungkap Elissa Epel.

"Jadi, kita bisa mengubah kebahagiaan hedonis menjadi kebahagiaan eudaimonik dengan membiasakan diri untuk melakukannya," saran dia.

Kebiasaan untuk meningkatkan kebahagiaan

The Big Joy Project adalah salah satu studi terbesar dari 17 universitas yang dilakukan untuk menemukan aktivitas paling efektif meningkatkan kebahagiaan dalam jangka panjang.

Baca juga: 5 Cara Temukan Keseimbangan dalam Hidup demi Damai dan Bahagia

Studi ini juga melibatkan pengalaman digital yang menawarkan tindakan kecil berbasis ilmiah untuk melatih otak agar dapat menciptakan dan memertahankan kebahagiaan dengan lebih cepat dan mudah.

"Semua ini adalah aktivitas yang sangat singkat, yang bisa kita coba untuk melatih otak mengakses kegembiraan dengan lebih cepat, mudah, dan lebih lama," kata Elissa Epel.

"Ketika kita menghadapi kesulitan, kita bisa kembali ke latihan-latihan yang akan mengarahkan otak ke tempat yang damai dan sumber kebahagiaan yang lebih berkelanjutan yang tidak mudah terombang-ambing," jelas dia.

Nah, Elissa Epel lantas membagikan sejumlah kebiasaan sederhana yang dapat kita lakukan untuk melatih otak agar dapat menciptakan kebahagiaan sebagai berikut.

1. Lakukan setidaknya lima tindakan kebaikan setiap hari

Bisakah kita mencoba melakukan lima perbuatan baik untuk orang lain?

"Pikirkanlah untuk memberi orang lain momen kecil yang membahagiakan," kata Elissa Epel.

"Misalnya, mengirimkan pesan yang menghibur kepada teman, menanyakan kabar orangtua, menulis komentar positif di media sosial, memungut sampah di jalan, dan membawakan penjaga pintu rumah kita secangkir kopi."

"Tidak perlu hadiah besar (atau label harga) di sini," ujar Elissa Epel.

2. Fokus pada rasa syukur

Bersyukur bisa dilakukan dengan membuat tulisan atau mengucapkannya dengan lantang setiap hari.

Baca juga: 5 Cara Temukan Keseimbangan dalam Hidup demi Damai dan Bahagia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com