Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astragalus, Tanaman Herbal China untuk Obati Serangan Jantung

Kompas.com - 30/04/2023, 14:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok kuno, astragalus diketahui bisa menjadi ramuan obat yang lebih baik bagi pasien yang baru pulih dari serangan jantung.

Ya, para peneliti di Newcastle University di Inggris mengungkap, tanaman herbal ini mengandung senyawa yang mengungguli obat-obatan di pasaran untuk penderita serangan jantung.

Selain itu, senyawa nabati yang telah dimurnikan ini tidak menyebabkan masalah seperti yang dapat ditimbulkan oleh obat-obatan lain. Salah satunya, sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Secara signifikan, ramuan herbal dari astragalus juga bisa mengurangi peradangan hingga 62 persen setelah serangan jantung.

Terbukti, hasil uji klinis pada orang-orang lansia yang pulih dari serangan jantung menunjukkan adanya peningkatan kadar limfosit (sejenis sel kekebalan tubuh).

Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Setelah Terkena Serangan Jantung

Para responden juga mengalami lebih sedikit komplikasi, seperti nyeri dada dan nyeri sendi.

"Peradangan memainkan peran kunci dalam pembentukan, perkembangan, dan pecahnya plak koroner yang menginduksi serangan jantung."

Demikian penuturan profesor kardiologi dan kardiovaskular gerontologi di Newcastle University, Ioakim Spyridopoulos.

"Namun yang terpenting, peradangan juga merupakan faktor risiko utama untuk komplikasi lebih lanjut," jelas Ioakim Spyridopoulos.

Oleh karena itu, mengurangi peradangan dianggap sebagai target pengobatan utama setelah serangan jantung bagi pasien.

"Meskipun beberapa obat antiinflamasi yang ampuh telah terbukti meningkatkan hasil setelah serangan jantung, obat-obat tersebut mengakibatkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi parah," terang Ioakim Spyridopoulos.

"Dalam penelitian kami, obat herbal ini terbukti tidak hanya dapat mengurangi peradangan, tetapi juga tampaknya meningkatkan kekebalan tubuh dengan meningkatkan sel kekebalan pasien," sambung Ioakim Spyridopoulos.

Baca juga: Sakit Gigi Bisa Jadi Pertanda Serangan Jantung?

Melindungi aging clock

Ioakim Spyridopoulos dan para ahli di The James Cook University Hospital menguji obat herbal ini dengan melibatkan 90 pasien berusia di atas 65 tahun yang menderita serangan jantung.

Para peserta secara acak menerima obat herbal atau pil plasebo selama proses studi.

Para peneliti kemudian melakukan pengukuran darah pada awal uji coba, enam bulan kemudian, dan satu tahun setelah peserta mulai mengonsumsi obat tersebut.

Tim juga memantau efek samping dari penggunaan obat baru tersebut.

Hasilnya menunjukkan, mereka yang menggunakan obat herbal dari astragalus memiliki efek samping 30 persen lebih sedikit daripada mereka yang menggunakan plasebo.

Efek samping ini termasuk demam atau masalah medis baru yang berkembang setelah serangan jantung.

Selain melindungi jantung, para peneliti menemukan bahwa obat yang berasal dari astragalus ini juga membantu memertahankan dan membangun kembali telomer.

Di samping melindungi kromosom tubuh, telomer juga bertindak sebagai "aging clock" untuk mengontrol berapa kali sel dapat bereplikasi atau membelah.

Melihat sel kekebalan khusus (sel T), telomer menjadi semakin pendek dengan setiap pembelahan sel dan seiring bertambahnya usia.

Setelah mencapai ujungnya, sel kekebalan memasuki periode yang disebut penuaan, di mana sistem kekebalan akan membuangnya.

Atau, sel T tetap hidup dalam keadaan tidak berfungsi dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Baca juga: 4 Tanda Dini yang Bisa Dikenali Sebelum Terjadinya Serangan Jantung

"Studi menunjukkan bahwa obat herbal ini mampu meningkatkan hasil klinis pasien yang menderita serangan jantung. Ini akan menjadi tambahan penting bagi perawatan medis pasien," ungkap Ioakim Spyridopoulos.

Tanaman ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu

Astragalus adalah genus besar yang terdiri dari lebih dari 3.000 spesies tumbuhan dan semak kecil yang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan, Fabaceae.

Tanaman ini berasal dari daerah beriklim sedang di belahan bumi bagian Utara, khususnya Asia, Mediterania, dan Amerika Utara bagian Barat.

Beberapa spesies astragalus umumnya dikenal sebagai milkvetch, locoweed, atau goat's thorn.

Salah satu spesies yang paling terkenal, astragalus membranaceus (juga dikenal sebagai Huang Qi dalam pengobatan tradisional Tiongkok), telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan herbal.

Astragalus membranaceus juga diyakini memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Antara lain untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung kesehatan jantung, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Kenali, Pemicu Serangan Jantung di Usia Muda

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua spesies astragalus dianggap bermanfaat.

Beberapa spesies dapat menjadi racun bagi ternak dan dapat menyebabkan lokoisme, suatu kondisi keracunan yang mempengaruhi sistem saraf.

Namun demikian, seperti halnya suplemen herbal lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan astragalus demi memastikan keamanan dan kemanjurannya pada tubuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com