Opsi-opsi untuk stok sepatu Yeezy
Seperti yang telah diberitakan, kerjasama berakhir karena Ye mengungkap komentar antisemit dan komentar ofensif lainnya di media sosial serta dalam wawancara.
Baca juga: Putus dari Kanye West, adidas Bakal Tetap Gunakan Desain Yeezy
Gulden, yang menjadi CEO sejak bulan Januari lalu, atau tak lama setelah perpecahan dengan Ye, menolak untuk mengungkap, apakah menghancurkan sepatu-sepatu itu masuk dalam opsi.
Dia hanya menyebut bahwa Adidas akan berusaha untuk menghindari opsi tersebut.
Dia sebelumnya mengatakan, opsi lain memiliki kekurangan, sebab menjual sepatu yang menumpuk di gudang, berarti membayar royalti kepada Ye.
Sementara, menjahit ulang untuk menghilangkan identifikasi merek akan menjadi tindakan yang tidak jujur.
Lalu, opsi memberikannya kepada orang yang membutuhkan dapat menyebabkan penjualan kembali atas produk tersebut, karena nilai pasar dari sneaker Yeezy yang tetap tinggi.
Sayangnya, Gulden tidak mau mengatakan berapa pasang sepatu Yeezy yang masih ada di gudang-gudang Adidas.
Dia berdalih, jika informasi ini diungkap maka konsumen akan tahu berapa banyak sepatu Yeezy yang masih ada dalam penguasaan Adidas. Hal ini akan berdampak buruk pada demand.
Baca juga: Kena Boikot, Kanye West Mengaku Merugi 2 Miliar Dollar AS dalam Sehari
"Kehilangan merek Yeezy tentu saja merugikan kami," kata Gulden.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.