Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Yeezy Menumpuk di Gudang, Adidas Bingung Pilih Opsi

Kompas.com - 10/05/2023, 11:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sementara, menjahit ulang untuk menghilangkan identifikasi merek akan menjadi tindakan yang tidak jujur.

Lalu, opsi memberikannya kepada orang yang membutuhkan dapat menyebabkan penjualan kembali atas produk tersebut, karena nilai pasar dari sneaker Yeezy yang tetap tinggi.

Sayangnya, Gulden tidak mau mengatakan berapa pasang sepatu Yeezy yang masih ada di gudang-gudang Adidas.

Dia berdalih, jika informasi ini diungkap maka konsumen akan tahu berapa banyak sepatu Yeezy yang masih ada dalam penguasaan Adidas. Hal ini akan berdampak buruk pada demand.

Baca juga: Kena Boikot, Kanye West Mengaku Merugi 2 Miliar Dollar AS dalam Sehari

"Kehilangan merek Yeezy tentu saja merugikan kami," kata Gulden.

Perpisahan ini akan mengurangi pendapatan sebesar 500 juta euro tahun ini, jika Adidas memutuskan untuk tidak menjual saham Yeezy yang tersisa.

Demikian pernyataan resmi dari perusahaan perlengkapan olahraga yang berbasis di Herzogenaurach itu.

Data dari Adidas menyebut, penjualan bersih turun 1 persen pada kuartal pertama, menjadi 5,27 miliar euro, dan akan naik 9 persen dengan lini Yeezy. 

Adidas lantas melaporkan kerugian bersih sebesar 24 juta euro, anjlok dari laba 310 juta euro pada periode yang sama tahun lalu.

Laba operasional --yang tidak termasuk beberapa item seperti pajak, turun menjadi 60 juta euro dari 437 juta euro setahun sebelumnya.

Namun demikian, Gulden mengatakan hasil untuk Adidas sedikit lebih baik dari yang diharapkan.

Pasalnya, perusahaan ini berusaha untuk membangun kembali pertumbuhannya, dan bergerak melampaui pendapatan dari kerjasama dengan Ye.

Dia menyebut, pada 2023 sebagai "tahun transisi" dalam perjalanan menuju tahun 2024 yang lebih baik dan tahun 2025 yang sangat baik.

Gugatan investor

Sayangnya, selain soal Yeezy, Adidas juga menghadapi masalah lain yang terkait keputusan pecah kongsi dengan Ye.

Para investor menggugat Adidas di AS, dengn tuduhan perusahaan tersebut mengetahui tentang pernyataan ofensif dan perilaku berbahaya Ye bertahun-tahun sebelum kerjasama berakhir.

Baca juga: Dulu Kolaborasi dengan Kanye West, Kini Adidas Digugat Investor

Namun, Adidas gagal mengambil tindakan pencegahan demi mencegah kerugian finansial.

Gugatan tersebut - yang mewakili investor yang membeli sekuritas Adidas antara 3 Mei 2018 dan 21 Februari 2023 - menunjuk pada komentar tahun 2018.

Kala itu, Ye menyarankan perbudakan sebagai sebuah "pilihan", dan juga ada laporan bahwa Ye membuat pernyataan antisemit di depan staf Adidas.

Pihak Adidas -minggu lalu, mengatakan menolak klaim yang tidak berdasar tersebut, dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com