KOMPAS.com - Terapi stem cell, atau yang dikenal dengan sel punca, tampaknya menjadi metode pengobatan yang cukup menjanjikan di dunia medis saat ini.
Apalagi, dengan kemampuannya yang bisa memperbanyak diri, sel punca dapat meregenerasi sel baru untuk membantu memulihkan sel-sel tubuh yang telah rusak akibat penyakit kronis.
Tak hanya itu, terapi stem cell juga diketahui bisa mengatasi penyakit degeneratif, yang pada akhirnya membuat tubuh menjadi lebih awet muda dan mencegah penuaan atau anti-aging.
Menurut profesor anti-aging dan pendiri Celltech Stemcell Centre, Dr Debby Vinski, MSc, PhD, terapi stem cell sudah terbukti bisa menjadi metode pengobatan untuk berbagai gangguan kesehatan, mulai dari diabetes, osteoarthritis atau nyeri lutut, hingga autisme.
"Banyak penelitian mengungkapkan bahwa lebih dari 80 jenis penyakit bisa diobati dengan terapi stem cell."
Demikian penuturannya saat ditemui di Vinski Anti Aging Clinic di Grand Hyatt Jakarta, Senin (8/5/2023) lalu.
Debby pun menjelaskan, pada autisme, terapi stem cell ternyata bisa membantu meringankan gejala pasien.
Ini karena stem cell punya homing effect, di mana sel akan bermigrasi ke tempat atau organ asalnya.
"Pada pasien autisme, ada beberapa sel di otak yang tidak berkembang dengan sempurna. Setelah diterapi stem cell, masing-masing sel otak akan pergi ke tempat yang seharusnya," kata Debby.
"Stem cell itu pintar karena punya fungsi memperbanyak diri dan fungsi diferensiasi. Jadi, kalau ada yang kurang di satu organ, maka sel punca akan pergi ke situ," ujar dia.
Baca juga: Wajah Awet Muda dengan Terapi Stem Cell
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.