Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Stres yang Muncul di Tubuh, Otot Kaku hingga Kegemukan

Kompas.com - 15/05/2023, 08:18 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala stres dapat dengan mudah dikenali melalui sejumlah tanda yang terlihat di tubuh.

Tetapi biasanya gejala itu dapat muncul ketika stres tidak dikelola dengan baik, dialami seseorang dalam jangka panjang sehingga perlahan menunjukkan gejala yang mengganggu.

Beberapa di antaranya dapat dikenali melalui sensasi nyeri di bagian tubuh tertentu hingga gejala lain yang sering tidak disadari.

Baca juga: Anak Sering Makan Berlebihan, Waspadai Mungkin Gejala Stres 

Tanda stres yang muncul di tubuh

Ilustrasi badan pegal linu.Dok. Shutterstock/Pencipta Tren Ilustrasi badan pegal linu.

Stres merupakan bagian alami dan penting bagi kehidupan kita. Bila tidak dikelola dengan baik, tanda-tanda stres juga dapat dirasakan pada fisik.

Melansir laman Cleveland Clinic, stres bisa memengaruhi sejumlah bagian tubuh hingga menimbulkan gangguan kesehatan yang mengganggu. 

Berikut tanda-tanda stres yang dapat dikenali melalui gejala fisik.

1. Nyeri otot dan persendian

Stres dapat menyebabkan rasa nyeri atau pegal pada otot dan persendian.

Beberapa gejalanya sering dianggap sebagai radang sendi, fibromyalgia, hingga kondisi lain yang diakibatkan oleh tingkat stres.

Menurut American Psychological Association (APA), saat kita mengalami stres, otot akan menegang. Saat stres itu hilang, otot dan persendian juga cenderung melepaskan ketegangan.

2. Jantung dan paru-paru

Percaya atau tidak, stres juga bisa memengaruhi kondisi jantung dan paru-paru, salah satu gejalanya dapat dikenali dengan sensasi detak jantung yang meningkat.

Jika stres tidak dikelola dengan baik, terlalu banyak hormon kortisol di dalam tubuh bisa memperburuk kondisi jantung dan menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.

Pada gangguan yang muncul di paru-paru, stres bisa memicu sejumlah gejala sesak napas dan napas cepat.

3. Kulit dan rambut

Kulit dan rambut juga tidak kebal terhadap efek stres. Jika kita memiliki gangguan kulit seperti eksim, rosacea, atau psoriasis, stres dapat memperburuknya.

Selain itu, kondisi stres juga dapat menyebabkan gatal-gatal dan gatal, keringat berlebih dan rambut rontok.

Baca juga: Kecanduan Stres Itu Nyata, Kenali Tanda-tandanya 

Penyebab sakit kepala.iStockPhoto/simon2579 Penyebab sakit kepala.

4. Gangguan usus

Pernahkah mengalami sakit perut karena terlalu stres? Ya, bukan lagi rahasia umum jika stres dapat berdampak nyata pada sistem pencernaan.

Beberapa gejalanya bisa dikenali mulai dari gejala yang lebih sederhana seperti nyeri, gas berlebih, diare, dan sembelit hingga kondisi yang lebih kompleks seperti sindrom iritasi usus besar dan refluks asam (Gerd).

5. Bahu, kepala dan rahang yang kaku

Efek stres pada tubuh dapat bergerak melalui segitiga "ketegangan" yang meliputi bahu, kepala, dan rahang.

Stres dapat memicu sakit kepala tegang, sesak di leher dan rahang, serta simpul dan kejang di leher dan bahu.

6. Sistem kekebalan tubuh menurun

Kita membutuhkan sistem kekebalan yang kuat untuk melawan penyakit, tetapi stres melemahkan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri hingga virus.

Akibatnya, orang yang tidak bisa mengelola stresnya akan lebih mudah terserang penyakit seperti pilek atau flu, autoimun, lupus hingga radang usus.

7. Penambahan berat badan

Stres juga dapat memengaruhi berat badan. Pasalnya, kortisol bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme tubuh.

Ketika ada kortisol yang dilepaskan terlalu banyak, maka beberapa fungsi tubuh jadi terganggu dan metabolisme melambat.

Kondisi itu lantas bisa memengaruhi metabolisme kalori, penambahan nafsu makan dan berdampak pada penambahan berat badan.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Membantu Menambah Berat Badan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com