Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2023, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ambeien, atau juga dikenal sebagai wasir, adalah kondisi di mana pembuluh darah vena membengkak di dalam atau di luar rektum dan menyebabkan rasa sakit, gatal, serta pendarahan.

Biasanya ambeien dapat diobati di rumah dan meringankan gejalanya dengan menggunakan obat oral atau topikal.

Perawatan di rumah bisa membantu mengatasi ambeien dengan cepat. Namun, pembedahan dapat menjadi pilihan pada kasus yang parah.

Baca juga: Ketahui, Penyebab Ambeien Berdarah dan Cara Mengobatinya

Cara redakan nyeri ambeien dan risikonya

Berikut terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk ambeien, serta efek samping dan risikonya.

1. Perawatan diri di rumah

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) mencantumkan tips perawatan diri berikut ini untuk membantu meringankan rasa sakit ambeien:

• Mengikuti diet tinggi serat yang kaya akan buah dan sayuran utuh

• Menghindari makanan olahan yang cenderung rendah serat dan nilai gizi
mengonsumsi suplemen serat, seperti psyllium

• Menghindari mengejan saat buang air besar

• Menghindari duduk di toilet dalam waktu yang lama

Menurut University of California San Francisco, makanan yang kaya serat dapat melunakkan tinja dan melancarkan buang air besar.

Tetapi, penting untuk diperhatikan bahwa seseorang harus minum banyak air ketika meningkatkan asupan seratnya.

Sebab, serat menarik air ke dalam usus, sehingga asupan air yang cukup diperlukan untuk mencegah dehidrasi.

Baca juga: Ambeien Timbulkan Rasa Gatal, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Menggunakan obat pereda nyeri

Dokter atau apoteker dapat merekomendasikan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas (OTC) untuk meredakan nyeri ambeien.

Obat-obatan ini juga mampu membantu meredakan peradangan dan pembengkakan. Contohnya meliputi:

• Aspirin

• Ibuprofen

• Naproxen

Namun, ada efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan obat pereda nyeri.

National Health Service (NHS) Inggris pun mencatat bahwa obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping berikut ini:

• Gangguan pencernaan

• Sakit maag

• Sakit kepala

• Pusing

• Kantuk

• Reaksi alergi

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko efek samping antara lain:

• Mengonsumsi antiinflamasi nonsteroid dosis tinggi dalam waktu lama

• Berusia lebih tua atau lansia

• Memiliki kondisi kesehatan kronis yang mendasari

Meskipun jarang, obat antiinflamasi nonsteroid juga dapat menyebabkan masalah pada hati, ginjal, atau sistem peredaran darah.

Sebuah studi tahun 2016, misalnya, mencatat bahwa masalah ginjal lebih mungkin terjadi pada orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca juga: Khasiat Daun Ungu untuk Obat Ambeien

3. Krim dan salep

Kita dapat meminta krim atau salep yang dijual bebas kepada apoteker untuk membantu mengobati dan meredakan wasir.

Beberapa krim dan salep tersebut meliputi:

Anestesi

Krim anestesi topikal memberikan efek mati rasa seketika saat kita mengoleskannya ke kulit.

Namun, efek samping yang umum terjadi adalah rasa gatal atau kesemutan di tempat pengolesan.

Selain itu, kulit juga dapat terlihat lebih pucat dari biasanya dengan kemerahan atau bengkak ringan.

Hidrokortison

Krim ini mengandung 1 persen hidrokortison, kortikosteroid yang membantu meredakan pembengkakan dan gatal.

Kita bisa mengoleskannya hingga empat kali sehari, idealnya pada waktu yang sama setiap hari.

Kendati demikian, kita tetap perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami satu atau lebih efek samping saat menggunakan krim hidrokortison.

Ada pun efek samping yang bisa terjadi adalah rasa terbakar, kekeringan, benjolan putih atau merah, dan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan.

Gliseril trinitrat

Salep ini melebarkan pembuluh darah di sekitar area anus untuk membantu melancarkan peredaran darah.

Orang-orang biasanya menggunakan ini untuk membantu mengobati rasa sakit akibat fisura ani, yaitu robekan kecil pada lapisan anus.

Kita juga dapat menggunakan salep ini untuk meringankan rasa sakit akibat peradangan ambeien akut atau operasi ambeien

Tetapi, menurut sebuah studi tahun 2021, sakit kepala adalah efek samping paling umum dari salep gliseril trinitrat, yang mempengaruhi sekitar 43 persen orang yang menggunakan produk dengan kekuatan 0,2 persen.

Siapa pun yang mengalami sakit kepala setelah menggunakan salep gliseril trinitrat harus mempertimbangkan untuk mengurangi dosis selama beberapa hari.

NHS menyarankan untuk mengoleskan salep seukuran kacang polong lima atau enam kali per hari daripada jumlah yang lebih besar dua kali per hari.

Baca juga: Cuka Apel untuk Redakan Gejala Ambeien, Bisakah?

Petroleum jelly

Kita juga bisa mengoleskan petroleum jelly ke area anus untuk mengurangi rasa gatal.

American Academy of Dermatology Association (AAD) menjelaskan bahwa petroleum jelly dapat membantu dalam hal menjaga kelembapan kulit, membantu penyembuhan bekas luka, hingga mencegah kerusakan atau robekan kulit lebih lanjut.

Petroleum jelly sendiri merupakan emolien, yang berarti menciptakan penghalang fisik pada kulit yang membantu memerangkap kelembapan.

Maka, beberapa orang mungkin akan mengalami satu atau beberapa efek samping ketika menggunakan emolien, yakni sensasi terbakar atau menyengat selama beberapa hari dan folikulitis atau bisul meradang.

4. Prosedur di rumah sakit

Jika pengobatan di rumah tidak dapat meredakan nyeri ambeien, dokter biasanya akan merekomendasikan prosedur di rumah sakit, terutama jika ambeien berkembang lebih besar.

Beberapa prosedur tersebut meliputi:

Ligasi karet gelang (RBL)

Tindakan ini melibatkan pengikatan karet gelang di sekitar ambeien. Dengan melakukan hal ini, aliran darah ke ambeien akan terhambat sehingga wasir akan menyusut.

Perawatan terdiri dari 2-4 sesi selama 6-8 minggu.

Komplikasi dari prosedur ini memang jarang terjadi. Namun, beberapa orang mungkin mengalami sejumlah efek samping seperti perasaan sesak, nyeri ringan, hingga pendarahan.

Sebuah studi tahun 2016 juga menyatakan bahwa orang terkadang menerima anestesi lokal untuk mengurangi kemungkinan rasa sakit setelah menjalani prosedur ini.

Skleroterapi

Skleroterapi melibatkan penyuntikan zat pengeras ke dalam ambeien untuk menghancurkan pembuluh darahnya.

Kurangnya suplai darah kemudian menyebabkan ambeien menyusut.

Menurut sebuah studi tahun 2019, orang yang menjalani skleroterapi dapat mengalami hal, yakni nyeri, pendarahan, dan peningkatan risiko infeksi.

Baca juga: Manfaat Tea Tree Oil untuk Atasi Ambeien

Koagulasi inframerah

Tindakan ini melibatkan penggunaan probe kecil untuk menghantarkan cahaya inframerah ke pembuluh darah yang memasok ambeien.

Cahaya akan merusak pembuluh darah sehingga menyebabkan ambeien menyusut dan mengempis.

Sebuah studi tahun 2022 membandingkan efektivitas koagulasi inframerah versus operasi pengangkatan ambeien.

Para peneliti pun menyimpulkan bahwa koagulasi inframerah telah dikaitkan dengan berkurangnya risiko komplikasi serius, serta berkurangnya rasa sakit pasca operasi dan perdarahan sekunder.

5. Pembedahan atau operasi

Pembedahan mungkin diperlukan bagi penderita ambeien kronis yang menyakitkan dan tidak merespons pengobatan di rumah, obat bebas, atau prosedur ringan di rumah sakit.

NIDDK pun menguraikan prosedur pembedahan untuk ambeien yang memerlukan anestesi sebagai berikut:

• Hemoroidektomi

Dokter biasanya merekomendasikan pembedahan ini untuk orang dengan ambeien yang menonjol atau internal yang tetap ada meskipun telah menjalani RBL.

Hemoroidektomi melibatkan pembedahan untuk mengangkat wasir dengan pisau bedah.

• Hemorrhoid stapler

Pembedahan ini dapat menjadi pilihan yang tepat bagi penderita pendarahan dubur atau ambeien internal yang mengalami prolaps.

Tindakan ini melibatkan penggunaan alat penjepit untuk mengangkat wasir internal atau menjepit ambeien yang menonjol kembali ke dalam anus.

Baca juga: Mengenal Ambeien pada Ibu Hamil, Penyebab hingga Gejalanya

Sebuah ulasan tahun 2022 mencatat bahwa pembedahan biasanya merupakan pengobatan yang efektif untuk ambeien dan tingkat kekambuhannya rendah.

Mereka menambahkan bahwa pendarahan dapat terjadi setelah operasi dan pasien dapat mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri pasca operasi.

Untuk itu, kita harus segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala-gejala berikut ini setelah menjalani pembedahan:

• Peningkatan rasa sakit atau pembengkakan di area tersebut

• Peningkatan kehangatan atau kemerahan di area tersebut

• Muncul garis-garis merah yang mengarah dari area tersebut

• Keluarnya nanah dari tempat pembedahan

• Demam

• Muntah

• Ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas

• Tanda-tanda trombosis vena dalam, seperti nyeri pada betis, bagian belakang lutut, paha, atau selangkangan, serta kemerahan dan bengkak pada tungkai atau selangkangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com