Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 13:41 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melakukan hubungan seks yang aman sangat penting untuk mencegah penularan penyakit kelamin.

Pasalnya ada beberapa jenis penyakit kelamin yang hingga kini belum ada obatnya untuk mengatasi penyakit tersebut.

Mulai dari HIV, HSV hingga infeksi virus Zika, semua penyakit tersebut belum dapat disembuhkan dengan obat khusus sehingga kita perlu mewaspadai penularannya.

Baca juga: Jarang Disadari, 6 Kegiatan Ini Berpotensi Menularkan Penyakit Kelamin 

Jenis penyakit kelamin yang belum ada obatnya

Penularan penyakit kelamin bisa terjadi ketika tubuh terinfeksi virus atau bakteri yang kemudian menular melalui kontak seksual baik vaginal, oral atau anal.

Beberapa penyakit kelamin ada yang cukup mudah diatasi dengan minum obat dan perawatan medis lainnya, tapi sayangnya sejumlah penyakit kelamin bahkan ada yang tidak dapat disembuhkan karena belum ditemukan obatnya.

Dr Neha Bothara, konsultan obstetri dan ginekologi dari RS Hiranandani Vashi-A Fortis Network Hospital, India mengatakan bahwa beberapa jenis penyakit kelamin berikut ini tidak memiliki obat khusus dalam penanganan secara medis.

Sehingga metode dan cara mengatasinya masih berdasarkan gejala yang muncul oleh penderita.

1. Human immunodeficiency virus (HIV)

Penyakit menular seksual yang paling terkenal dan ditakuti adalah HIV. Selama beberapa tahun perakhir, perawatan lanjutan, pengobatan jangka panjang dan terapi antiretroviral telah terbukti memperbaiki kondisi pasien yang terinfeksi.

Perawatan ini dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran virus sambil mempertahankan sistem kekebalan yang kuat.

Selain itu, pengobatan tersebut dinilai dapat membantu mencegah perkembangan AIDS dari HIV.

Sayangnya, sederet pengobatan tersebut masih belum lengkap untuk mengatasi HIV secara keseluruhan.

2. Herpes simplex virus (HSV)

Infeksi virus yang disebut HSV dapat menyebar melalui kontak genital-seksual serta fomites dan cara lainnya.

Infeksi herpes dapat bertahan dalam waktu yang lama di dalam tubuh dan biasanya dimulai dengan infeksi baru, kemudian sembuh dan ruam terkadang muncul lagi.

Faktanya virus herpes ini tidak benar-benar pergi dari tubuh penderitanya, penyakit yang datang pada waktu berikutnya cenderung lebih ringan dan biasanya berjarak jauh.

Tujuan utama dari pengobatan yang telah dilakukan hingga kini adalah untuk mengontrol rasa sakit dan gejala herpes yang menimbulkan ketidaknyamanan.

Tetapi belum ada obat yang ditemukan untuk mengatasi masalah ini sampai benar-benar pulih.

3. Human papillomavirus (HPV)

Infeksi HPV juga berlangsung lama. Setelah pasien terkena infeksi HPV, kebanyakan pria atau wanita mengembangkan respons kekebalan terhadap infeksi tersebut, yang kemudian membuangnya dari tubuh.

Namun pada segelintir orang, infeksi virus mungkin terus ada selama beberapa tahun berikutnya, yang memicu perubahan lokal pada mukosa servis yang pada gilirannya memicu kanker serviks.

"Segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dalam mengatasinya," kata dokter Bothara.

Baca juga: Selingkuh Lebih Berisiko Kena Penyakit Kelamin daripada Open Relationship 

Ilustrasi penyakit kelaminYour Fertility Ilustrasi penyakit kelamin

4. Virus hepatitis

Hepatitis B dan Hepatitis C adalah dua bentuk virus hepatitis yang ditularkan secara seksual.

Kedua infeksi ini setelah tertular tidak dapat disembuhkan. Hepatitis B dan C bisa memicu peradangan hati pada jangka panjang, sirosis dan akhirnya dapat memicu kanker hati.

5. Infeksi virus zika

Infeksi virus Zika paling sering ditularkan melalui nyamuk, tetapi juga dapat menular melalui kontak seksual.

Komplikasi virus Zika ini yang cukup ditakuti adalah memicu kelainan bawaan pada janin jika infeksi terjadi selama masa kehamilan.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Penyakit Kelamin yang Jarang Diketahui 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com