Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2023, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Tanda-tanda hubungan yang sehat

Sangat mudah untuk terlena dengan semua lika-liku yang ditawarkan oleh hubungan baru.

Tetapi, begitu kita mulai membangun fondasi yang kuat, tanda-tanda kunci ini memperkuat hubungan yang sehat dan langgeng.

1. Menetapkan batasan yang sehat

Menetapkan batasan yang sehat tidak selalu tentang membentengi diri dengan pasangan.

Batasan baik untuk diterapkan ketika kita tahu bahwa melewatinya akan melanggar kesehatan mental, emosional, dan fisik atau nilai-nilai kita.

Namun, batasan juga baik untuk membangun rasa hormat satu sama lain dan untuk memahami hal-hal yang kita berdua anggap penting.

"Dalam hubungan yang sehat, kita dan pasangan perlu memberi ruang untuk satu sama lain, serta memelihara dan mengembangkan aspek-aspek lain dari kehidupan satu sama lain," ungkap Duke.

"Ini juga tentang menyadari batasan-batasan pribadi kita sendiri," kata dia.

Jadi, jika pasangan kita tidak terlalu tertarik dengan salah satu teman kita, tetapi hubungan itu masih penting bagi kita, itu pertanda baik jika pasangan tidak berusaha mencegah kita bertemu mereka atau mengisolasi kita dari kelompok pertemanan.

Selain itu, batasan yang sehat juga ada dalam ruang intim atau seksual.

Karena tidak seorang pun boleh merasa tertekan atau malu saat berinteraksi satu sama lain di dalam ruang tersebut.

2. Saling percaya satu sama lain

"Jika telah berhasil mengatasi beban hubungan, maka kita akan memasuki hubungan baru dengan perasaan yang lebih netral dalam mempercayai orang lain," kata Duke.

"Dari sana, kita juga akan semakin mempercayai orang baru ini seiring berjalannya waktu, atau kita akan semakin tidak mempercayainya seiring berjalannya waktu," ujar dia.

Dan kepercayaan meluas dari hal-hal yang tampaknya paling kecil, seperti mempercayai seseorang dengan emosi kita atau membiarkan diri kita menjadi rentan di sekitarnya.

Kemudian, membuat beberapa keputusan besar dalam hidup — seperti tempat tinggal dan seperti apa keluarga kita di masa depan — yang akan membawa manfaat bagi semua pihak.

3. Tetap bisa berkomunikasi dengan baik dalam situasi sulit

Duke mengatakan, semua hal akan terasa mudah bila hubungan kita masih berada di fase yang indah dan menyenangkan.

"Tetapi, yang benar-benar membuat sebuah hubungan atau mengikat kita sebagai pasangan adalah melewati masa-masa sulit bersama," ungkap dia.

Itu berarti kita harus mencari cara untuk mengungkapkan perasaan kita, berlatih mendengarkan secara aktif ketika pasangan melakukan hal yang sama, dan bekerja sama demi menemukan solusi, bahkan ketika kita sedang bertengkar.

"Kita tidak selalu harus saling bertatap muka, tetapi kita selalu bisa bersikap baik dan ramah satu sama lain dan selalu berusaha untuk memahami orang lain," tegas Duke.

Baca juga: 6 Hal Menuju Hubungan Sehat bersama Pasangan

"Itulah yang akan membedakan hubungan ini dengan hubungan lain yang mungkin tidak sehat," sambung dia.

4. Bisa memaafkan satu sama lain

Jika seseorang tidak memiliki keterikatan yang positif atau aman di masa kecilnya, mereka bisa saja menyimpan dendam dan sulit untuk memaafkan orang lain.

"Namun, tidak ada hubungan yang sempurna dan memaafkan sering kali merupakan tanda cinta," jelas Duke.

Apabila kita mengalami kesulitan untuk melepaskan atau mengalami kesulitan dalam memaafkan, terapi perilaku kognitif dapat membantu mengidentifikasi beberapa pemicu yang memperkuat perilaku tersebut.

Itu sekaligus juga menyediakan mekanisme penanganan yang dapat kita coba saat konflik terjadi lagi di kemudian hari.

5. Saling memberikan dukungan

Setiap orang memiliki rutinitas dan minat yang berbeda-beda.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com