KOMPAS.com - Ketonggeng sering dianggap sebagai hewan berbahaya karena wujudnya yang tampak menyeramkan.
Sekilas mirip laba-laba, ukurannya juga bisa mencapai sekitar 5 cm, dan tak jarang ada yang menyebutnya mirip kalajengking.
Pada bagian ekor, ketonggeng juga memiliki dua batang kecil yang menyerupai cambuk dan membuatnya semakin terlihat sebagai hewan mengerikan.
Terlebih jenis hewan arakhnida yang satu ini dikenal bisa menyemprotkan cairan asam melalui pori-pori di dasar pedipalp-nya.
Baca juga: Ketonggeng, Sering Dikira Kalajengking tapi Tidak Berbahaya
Pada tahun 2019 lalu, Taman Nasional Big Bend di Texas, Amerika Serikat sempat memperingatkan pengunjung bahwa di musim hujan akan lebih mudah melihat kalajengking cambuk atau ketonggeng.
Lalu ada sebuah unggahan di Facebook yang agak meresahkan dan menyebut bahwa hewan yang satu ini bisa menyemburkan cairan asam.
Masyarakat pun merasa agak khawatir jika terkena cairan asam dari ketonggeng.
Padahal faktanya, cairan asam asetat yang disemprotkan ketonggeng tidak berdampak serius bagi jika terkena kulit atau mata.
AgriLife Extension Service Texas A&M pun mengklarifikasi bahwa cairan itu lebih banyak digunakan untuk berburu makanan dan menarik lawan jenis bagi ketonggeng dan tidak berbahaya bagi manusia.
Beberapa hari kemudian pihak Taman Nasional Big Bend pun mengimbau agar masyarakat bisa melihat ketonggeng dari dekat, asal tidak mengganggu habitat mereka.
Baca juga: Racun Kalajengking Jadi Cairan Termahal di Dunia, Apa Fungsinya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.