Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tips Mandi untuk Jaga Kebersihan dan Kesehatan

Kompas.com - 09/06/2023, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mandi sepertinya telah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari sebelum mulai beraktivitas.

Namun karena sudah menjadi rutinitas, terkadang hal itu membuat kita jadi tidak memperhatikan cara mandi yang tepat untuk benar-benar membersihkan tubuh secara keseluruhan.

Nah, para ahli pun membagikan beberapa tips mandi yang benar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh sebagai berikut.

Baca juga: 4 Langkah Melatih Mindfulness Saat Mandi

1. Jangan mandi dengan air panas

Suhu air yang ideal untuk mandi adalah air yang cukup hangat.

Untuk memastikan kita melakukannya dengan benar, nyalakan air dan periksa cermin di atas wastafel.

Jika airnya berkabut seluruhnya dalam 1-2 menit, maka kita harus mengecilkan airnya.

"Kemungkinannya adalah, jika airnya panas, kita tidak sepenuhnya membilas semua residu pembersih, yang bisa membuat kulit kering," kata seorang dokter kulit di New York, Dr Shari Marchbein.

Ditambah lagi, air panas juga bisa memecah penghalang kulit (skin barrier) lebih cepat daripada air hangat.

2. Pakai sabun yang tak menyebabkan iritasi

Dalam memilih sabun, sebagian besar dokter kulit menyarankan untuk mencari istilah seperti "hipoalergenik" dan "bebas pewangi" pada kemasannya.

Ini adalah petunjuk bahwa formula tersebut mungkin mengandung lebih sedikit bahan yang cenderung menyebabkan iritasi.

"Selain itu, hindari sabun mandi antibakteri," ungkap ahli kulit di Harvard Health Publishing, Robert H. Shmerling, MD.

Marchbein juga menambahkan bahwa sabun dengan formula yang terlalu keras pada kulit bisa menyebabkan kekeringan dan iritasi.

Baca juga: 5 Manfaat Baik Mandi, Tak Hanya Menyegarkan Tubuh

3. Sabun batangan tidak membiakkan bakteri

Menurut profesor virologi di University of Arizona, Charles Gerba, PhD, sabun batangan aman digunakan untuk mandi dan tidak berpotensi membiakkan bakteri.

Ia pun menunjukkan temuan dari sebuah penelitian, di mana para ilmuwan menginokulasi sabun batangan dengan bakteri penyebab penyakit dan meminta orang-orang untuk mencuci tangan mereka.

Setelah digosok, tidak ada bakteri yang terdeteksi pada subjek.

4. Gunakan kondisioner dalam waktu yang singkat

Helen Reavey, seorang ahli trikologi dan pendiri produk perawatan rambut Act+Acre, mengatakan, kondisioner bermanfaat untuk menghaluskan batang rambut dan membuat rambut lebih mudah diurai.

"Produk ini bekerja secara instan," kata dia. "Membiarkannya lebih lama tidak membuatnya bekerja lebih baik," sambungnya.

5. Mandi tidak lebih dari 10 menit

Air yang membasahi tubuh terasa sangat menyenangkan.

Namun menurut American Academy of Dermatology Association, berdiri di dalam air selama lebih dari 10 menit dapat mengganggu kemampuan kulit untuk bertindak sebagai penghalang dan melembapkan tubuh.

Tapi, itu bukan berarti kita tidak bisa menikmati mandi ekstra yang lama sesekali.

Sebab, menurut Profesor klinis dermatologi di Yale School of Medicine, Mona Gohara, kita tetap bisa mandi atau berendam lebih lama untuk menjaga kelembapan kulit dan yang terpenting adalah sebagai waktu untuk me time.

6. Memperhatikan waktu pencucian rambut

Seorang ahli dermatologi di Weill Cornell Medical College di New York, Michelle Henry, MD, mengungkapkan, kita sebaiknya mencuci rambut saat rambut sudah benar-benar betminyak.

"Jenis rambut yang halus dapat bertahan 2-3  hari di antara pencucian," kata dia.

Baca juga: 5 Manfaat Baik Mandi, Tak Hanya Menyegarkan Tubuh

"Sementara jenis yang cenderung lebih kering dapat bertahan hingga tujuh hari untuk membantu mengurangi kerusakan," ujar  Henry.

7. Mandi sesuai dengan urutan

Ada beberapa langkah atau urutan mandi yang perlu dilakukan seperti:

• Menggunakan sampo dan kondisioner

Jika kita mencuci rambut, basahi secara menyeluruh dan tuangkan sedikit sampo ke telapak tangan.

Sampo bebas sulfat adalah yang terbaik bagi siapa saja yang memiliki rambut yang diwarnai, keriting, atau memiliki kulit kepala yang sensitif karena tidak terlalu mengeringkan.

Pijatkan sampo ke kulit kepala dan bilas.

Kemudian oleskan sedikit kondisioner (berdasarkan panjang rambut) ke dua pertiga bagian bawah rambut, lalu bilas.

• Pakai sabun

"Sangat penting untuk mencuci seluruh bagian tubuh, termasuk ketiak, kaki, tungkai, dan area pribadi, karena bakteri dan keringat dapat menumpuk di area-area ini dan menyebabkan bau tak sedap dan infeksi."

Demikian penuturan ahli dermatologi di CDC, Amy Freeland, PhD.

Bersikaplah lembut di sekitar area pribadi dan hanya bersihkan bagian luarnya saja, bukan bagian dalamnya.

Baca juga: Pemanas Air Instan untuk Mandi Tanpa Ribet

"Kebanyakan formula hanya untuk pemakaian luar, jadi jangan gunakan di dalam vagina atau anus," kata Freeland.

• Mencukur rambut

Waktu terbaik untuk mencukur rambut adalah saat kulit hangat, lembap, dan bebas dari minyak berlebih yang dapat menyumbat pisau cukur.

• Mencuci muka

Melakukan hal ini di akhir mandi akan membantu memastikan kita telah menghilangkan kondisioner di sepanjang garis rambut yang dapat memicu jerawat.

8. Tidak harus eksfoliasi sebelum mencukur

Eksfoliasi adalah hal yang bagus, tapi itu bukan menjadi keharusan sebelum mencukur.

Yang lebih penting adalah kita harus mengganti pisau cukur setiap enam kali pemakaian.

Baca juga: 4 Kesalahan Saat Menyimpan Parfum, di Atas Meja hingga Kamar Mandi

Jika kita menderita in-grown atau rambut yang tumbuh ke dalam, maka mencukur searah dengan pertumbuhan rambut sangat disarankan untuk membantu mencegah benjolan.

9. Cara mengeringkan yang baik

Alih-alih menggosok, tepuk-tepuklah tubuh. Jika kita mencuci rambut, pelintir atau tepuk-tepuk dengan handuk rambut berbahan mikrofiber.

Setelah itu, pakai lotion saat kulit masih lembap dan saatnya untuk mengunci hidrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com