Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Stunting, Gejala dan Cara Pencegahannya sejak Dini

Kompas.com - 15/06/2023, 13:53 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Stunting adalah masalah gizi buruk yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi dalam waktu yang cukup lama.

Bisa terjadi jika kebutuhan gizi anak tidak tercukupi dalam jangka panjang sehingga berdampak pada tumbuh kembangnya.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Stunting? Simak Penjelasan Ahli Berikut…

Stunting bisa terjadi sejak janin masih di dalam kandungan tapi dampaknya benar-benar terlihat saat anak berusia dua tahun.

Penyebab stunting

Menurut data WHO, sebanyak 178 juta anak di bawah usia lima tahun diperkirakan mengalami pertumbuhan terhambat karena stunting di seluruh dunia.

Tak hanya berpengaruh pada tinggi anak, kondisi ini juga menghambat perkembangan otak maupun mental.

Dalam jangka panjang, stunting juga bisa memicu risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

Baca juga: Alergi Susu Sapi Berisiko Sebabkan Stunting pada Anak

Dikutip dari Kemenkes RI, penyebab stunting antara lain:

  • Kurang gizi kronis dalam jangka panjang
  • Asupan protein yang tidak memadai
  • Perubahan hormon akibat stres
  • Kerap mengalami infeksi di masa awal kehidupan anak

Tak hanya pada anak, pemenuhan protein hewani pada ibu hamil dan menyusui juga perlu diperhatikan.

Pasalnya, protein hewani memiliki kandungan gizi lengkap dan vitamin yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

Baca juga: Protein Hewani, Kunci Tangkal Stunting sedari Dini

Gejala stunting

Stunting adalah kondisi yang berkembang dalam janga panjang akibat gizi buruk

Dampaknya baru benar-benar terlihat ketika anak berusia dua tahun ketika tumbuh kembangnya tersendat.

Ilustrasi stunting pada anak. Ilustrasi underweight pada anak.Freepik/pikisuperstar Ilustrasi stunting pada anak. Ilustrasi underweight pada anak.
Namun ada sejumlah gejala stunting yang bisa dikenali orangtua sejak dini pada buah hati, antara lain:

  • Pertumbuhan tulang anak yang tertunda dibanding sebayanya
  • Berat badan rendah
  • Badan anak lebih pendek dari anak lain yang seusianya
  • Proporsi tubuh yang cenderung normal tapi tampak lebih muda atau kecil

Baca juga: Cegah Stunting, Calon Pengantin Penting Perhatikan Usia, Gaya Hidup, dan Kebutuhan Asam Folat

Saat mengenali berbagai gajala stunting ini, orangtua dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter

Penanganan bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk perbaikan asupan gizi anak maupun ibu.

Pencegahan

Stunting adalah kondisi yang bisa dicegah sejak masa awal kehamilan ibu.

Kemenkes RI telah membagikan sejumlag langkah pencegahan yang bisa diaplikasikan, seperti berikut ini:

Pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil

Ilustrasi ibu hamilPEXELS/LEAH KELLEY Ilustrasi ibu hamil
Para ibu dianjurkan untuk makan makanan bergizi sejak awal kehamilan serta suplemen sesuai rekomendasi dokter.

Alasannya, janin perlu mendapatkan gizi cukup selama 1.000 hari pertama kehidupannya sejak masih di dalam kandungan.

Baca juga: Folat hingga Vitamin D, 4 Vitamin dan Mineral Penting untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu makan cukup asupan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein selain juga vitamin, kolin, zat besi, magnesium dan yodium.

Menu yang dianjurkan misalnya telur, ikan, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, susu dan yoghurt.

Pemberian ASI eksklusif

ASI bisa membantu stunting karena kandungan gizi makro dan mikro di dalamnya.

Para ibu disarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan untuk anaknya untuk perlindungan optimal.

Baca juga: Cegah Stunting pada Bayi dengan IMD dan ASI Eksklusif

Tak hanya itu, ASI juga bisa meningkatkan imunitas anak karena kandungan protein dan kolostrum.

MPASI sehat

Pencegahan stunting lainnya adalah MPASI sehat yang terdiri dari gizi mikro dan makro.

Utamakan protein hewani dan lemak untuk menu MPASI anak seperti telur, ikan, daging, hati, dll.

Baca juga: Cegah Stunting, Berikut 4 Protein Hewani yang Bisa Diolah Jadi MPASI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com