Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2023, 18:02 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Banyak orang memiliki tujuan untuk menjalani hidup yang panjang dan sehat.

Namun, faktor-faktor yang menyebabkan penuaan sangatlah kompleks dan para peneliti masih terus mempelajari apa yang mendorongnya.

Sekarang, sebuah studi baru menunjukkan bahwa nutrisi taurin mungkin menjadi salah satu faktornya.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Science dan dilakukan oleh puluhan peneliti penuaan di seluruh dunia ini melibatkan beberapa penelitian pada hewan dan manusia.

Para peneliti pertama-tama mengamati kadar taurin dalam darah tikus, monyet, dan manusia, dan menemukan bahwa kadarnya menurun seiring bertambahnya usia.

Pada manusia, misalnya, kadar taurin pada orang berusia 60 tahun sekitar sepertiga dari kadar taurin pada orang berusia 5 tahun.

Baca juga: Rahasia Panjang Umur Si Pelari Berusia 96 Tahun

Para peneliti kemudian mengambil 250 tikus berusia 14 bulan -yang setara dengn usia sekitar 45 tahun pada manusia- dan memberi mereka bolus taurin atau larutan kontrol setiap hari.

Para peneliti menemukan tikus betina yang diberi taurin memiliki umur 12 persen lebih tinggi dan tikus jantan memiliki umur yang meningkat 10 persen.

Temuan ini berarti 3-4 bulan ekstra pada tikus yang setara dengan sekitar 7-8 tahun pada manusia.

Percobaan lain pada tikus menemukan, pada usia dua tahun-yaitu sekitar 60 tahun manusia-tikus yang mengonsumsi taurin selama satu tahun lebih sehat dalam hampir semua hal dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi suplemen.

Ada hasil yang sama pada monyet paruh baya yang diberi suplemen taurin setiap hari selama enam bulan.

Nutrisi ini mencegah kenaikan berat badan, mengurangi glukosa darah puasa dan penanda kerusakan hati, meningkatkan kepadatan tulang pada tulang belakang dan kaki, dan meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini sebagian besar dilakukan pada hewan-bukan manusia.

"Studi ini menunjukkan, kelimpahan taurin adalah pengatur kesehatan di usia tua dan suplementasinya mungkin memiliki efek yang menguntungkan juga."

Baca juga: 4 Alasan Minyak Zaitun Menyehatkan dan Bikin Panjang Umur

Demikian kata salah satu penulis studi Vijay Yadav, PhD, asisten profesor genetika dan perkembangan di Columbia University, Ne York, AS.

"Tujuan kami selanjutnya adalah melakukan uji coba terkontrol pada manusia," kta Yadav.

Hal ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan tentang taurin dan penggunaannya.

Apa itu taurin?

Taurin adalah asam amino yang muncul secara alami dalam makanan berprotein, seperti daging atau ikan, kata Jessica Cording, R.D., penulis buku The Little Book of Game-Changers.

Tubuh menggunakan taurin untuk bekerja di dalam sel, termasuk produksi energi, menurut Mayo Clinic.

Taurin juga membantu tubuh memproses asam empedu dan menyeimbangkan cairan, garam, dan mineral dalam tubuh.

"Tidak seperti banyak asam amino lainnya, taurin tidak digunakan dalam pembentukan protein," kata Scott Keatley, R.D., salah satu pemilik Keatley Medical Nutrition Therapy.

"Ini dianggap sebagai mikronutrien semi-esensial karena tubuh dapat memproduksi sejumlah taurin, tetapi tidak selalu cukup."

"Oleh karena itu, asupan makanan terkadang dibutuhkan terutama pada saat stres," sambung dia.

Baca juga: Masih Nyetir Sendiri, Pria Berusia 109 Tahun Bagikan Tips Panjang Umur

Taurin ditemukan "secara melimpah" di otak, retina, jantung, dan sel darah yang disebut trombosit, kata Keatley lagi.

Patut dicatat, menurut Cording: Taurin "sangat umum" ditambahkan ke dalam minuman berenergi.

Manfaat potensial dari taurin

Tidak banyak penelitian tentang dampak taurin pada manusia. Namun, hasil penelitian menunjukkan, taurin terlibat dalam beberapa proses otak.

"Ini adalah nutrisi penting untuk fungsi otak," kata Cording.

Kadang-kadang juga dibahas sebagai nutrisi penting untuk kesehatan jantung, sebut Cording.

Penelitian menunjukkan, taurin memiliki efek anti-inflamasi pada tubuh, dapat membantu mengatur tekanan darah, dan bahkan dapat melindungi dari penyakit koroner.

"Sebelum penelitian ini, taurin telah dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang potensial," kata Keatley.

"Ini dapat membantu dalam mengelola diabetes dengan meningkatkan kontrol glukosa dan mengurangi resistensi insulin."

Baca juga: 9 Manfaat Kesahatan Cabai, Cegah Kanker hingga Buat Panjang Umur

"Taurin juga mungkin memiliki sifat antioksidan, yang berpotensi membantu melawan peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan," sambung dia.

"Kami tidak benar-benar memiliki pedoman yang jelas tentang taurin," tegas Cording.

Artinya, tidak ada rekomendasi resmi bagi semua orang untuk mengonsumsi taurin dalam jumlah tertentu setiap hari.

Namun, Keatley mengatakan, para atlet memang mengonsumsi taurin untuk meningkatkan performa.

Sementara orang-orang yang lain mungkin menggunakannya untuk membantu mengelola kondisi seperti penyakit jantung, penyakit hati, fibrosis kistik, dan bahkan untuk meningkatkan mental.

"Tetapi sebagian besar manfaat potensial dari mengonsumsi taurin telah dikaitkan dengan penelitian pada hewan dan in-vitro, bukan pada manusia."

Demikian komentar Keri Gans, R.D., penulis The Small Change Diet.

"Diperlukan lebih banyak penelitian dalam uji coba pada manusia yang dikontrol secara klinis untuk memastikan manfaat kesehatan," tegas dia.

Apakah ada risiko mengonsumsi taurin?

Taurin "secara umum dianggap aman" jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, kata Keatley. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan efek samping.

Efek samping yang mungkin muncul antara lain, ketidaknyamanan perut, mual, dan pusing.

"Orang dengan masalah ginjal harus menghindari suplemen taurin, karena ginjal mereka mungkin tidak dapat membuangnya secara efektif, yang menyebabkan penumpukan di dalam tubuh," kata Keatley.

Makanan yang mengandung taurin

Kita bisa mendapatkan taurin dari makanan tertentu, antara lain.

Baca juga: Menghidrasi Tubuh dengan Baik Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Makanan laut: Kerang, salmon, dan makarel mengandung taurin yang tinggi.

Daging: Daging ayam, daging sapi, dan daging babi mengandung taurin, dengan daging yang lebih gelap biasanya mengandung lebih banyak taurin daripada daging putih.

Produk susu: Susu dan produk susu lainnya seperti keju dan yogurt mengandung taurin.

Minuman berenergi: Banyak minuman berenergi mengandung taurin.

"Perlu dicatat bahwa minuman ini sering kali juga mengandung kafein dan gula dalam kadar tinggi, yang mungkin tidak sesuai dengan semua diet sehat," kata Keatley.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com