Namun terapis pernikahan dan keluarga Anita Chlipala berpendapat sebenarnya konsep tersebut dapat mengidentifikasi apa yang merupakan pemecah kesepakatan, sifat positif atau pengamatan yang berada di pasangan adalah hal yang bermanfaat untuk hubungan.
"(Permainan) Pickleball sangat hits saat ini, tetapi katakanlah Anda dan teman kencan Anda bermain pickleball dan sepanjang waktu, teman kencan Anda mengkritik Anda," katanya.
"Bagaimana minat dan kecintaan kalian pada pickleball akan menjaga hubungan itu bersama ketika satu pasangan kritis? Bagaimana dua orang berkomunikasi satu sama lain, terutama seputar perbedaan mereka, jauh lebih penting daripada memiliki selera yang sama."
Dari tren ini, Chlipala mengatakan kita bisa belajar memertimbangkan apakah bisa menerima sifat atau kekhasan pasangan selamanya, sebelum menjalin hubungan serius.
"Apakah akan berubah menjadi red flag, atau hanya tetap menjadi beige flag, di mana itu seperti, 'Oke, begitulah adanya, dan dapatkah saya hidup dengan ini atau tidak?' " pungkasnya.
Baca juga: 8 Hal yang Harus Dibicarakan dengan Pasangan Sebelum Menikah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.