Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragis, Istri Pilot Kapal Selam Titan adalah Cicit Korban Titanic 1912

Kompas.com - Diperbarui 23/06/2023, 21:11 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tragedi kapal selam wisata Titanic menyita perhatian dunia.

Setelah pencarian, dipastikan jika kapal selam itu hancur akibat ledakan dahsyat yang dipicu tekanan air.

Lima orang penumpangnya, yang berniat menyaksikan reruntuhan kapal Titanic, tewas di dalamnya.

Namun siapa sangka, ada suatu kebetulan yang sangat tragis dalam insiden ini.

Pilot kapal tersebut, CEO OceanGate Stockton Rush adalah suami Wendy Rush yang merupakan cicit Isidor dan Ida Straus, pasangan yang ikut menjadi korban saat Titanic tenggelam di tahun 1912.

Baca juga: Profil OceanGate, Perusahaan Penyelenggara Tur Kapal Selam Titanic yang Hilang di Samudra Atlantik

Wendy, yang memiliki nama gadis Hollings Weil, adalah keturunan dari salah satu putri Straus, Minnie.

Ia menikah dengan Stockton pada Juli 1986 lalu menjadi anggota ekspedisi dan direktur komunikasi OceanGate, perusahaan swasta yang menyediakan wisata berisiko tinggi ini.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Joan Adler, direktur eksekutif Straus Historical Society mengatakan jika Wendy memiliki hubungan keluarga dengan salah satu putri Straus dari pihak ayahnya.

Baca juga: Mengulik Kegemaran Orang Kaya pada Wisata Mahal Berisiko Tinggi

Penampakan Titan, kapal selam wisata Titanic yang hilang pada Minggu (18/6/2023). Titan hilang kontak saat menyelam dengan membawa lima orang. Oksigen di dalamnya hanya cukup untuk bernapas selama 96 jam.OCEANGATE EXPEDITIONS via AFP Penampakan Titan, kapal selam wisata Titanic yang hilang pada Minggu (18/6/2023). Titan hilang kontak saat menyelam dengan membawa lima orang. Oksigen di dalamnya hanya cukup untuk bernapas selama 96 jam.
Publik mungkin asing dengan nama Isidor dan Ida Straus namun akhir hidup mereka merupakan hal yang familiar bagi banyak orang.

Isidor dan Ida yang bepergian dengan Titanic menolak dievakuasi dan memutuskan untuk tetap bersama saat kapal mewah itu tenggelam di Samudera Atlantik.

Kisah keduanya menjadi inspirasi James Cameron untuk salah satu adegan mengharukan di film Titanic saat pasangan tersebut digambarkan berpelukan mesra saat air mulai naik ke kabinnya, bersama menyambut ajalnya.

Baca juga: Berapa Biaya Tur Pakai Kapal Selam untuk Menjelajahi Bangkai Titanic?

Dalam wawancara Today Show di tahun 2017, cicit pasangan tersebut, Paul A. Kurzman mengatakan jika kakek dan nenek buyutnya itu merupakan penumpang kelas satu Titanic.

Saat proses penyelamatan, wanita dan anak-anak diprioritaskan untuk menaiki sekoci.

Pengecualian diberikan kepada Isidor karena usianya yang sudah tua dan statusnya sebagai pemilik Macy's Department Store, pusat perbelanjaan kelas atas di masa itu.

Namun ia menolak hal tersebut dan enggan masuk ke sekoci sampai seluruh wanita dan anak-anak terselamatkan.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Kapal Selam Tur Bangkai Titanic

Kapal Titanic (1912) saat melakukan pelayaran perdana. Foto kapal Titanic ini diambil sebelum tragedi tenggelamnya kapal tersebut di Samudra Atlantik usai menabrak gunung es.Francis Godolphin Osbourne Stuart (1843–1923) via WIKIMEDIA COMMONS Kapal Titanic (1912) saat melakukan pelayaran perdana. Foto kapal Titanic ini diambil sebelum tragedi tenggelamnya kapal tersebut di Samudra Atlantik usai menabrak gunung es.
"Dan, kakek buyut saya berkata, 'Tidak. Sampai saya melihat bahwa setiap wanita dan anak di kapal ini berada di sekoci, saya sendiri tidak akan masuk ke sekoci,'" kata Paul.

Sementara itu, Ida memilih tinggal bersama suaminya di kapal yang mulai tenggelam itu.

Paul juga mengatakan jika pembantu Ida, Ellen Bird, selamat dari tragedi tersebut dan menyaksikan saat-saat terakhir pasangan lanjut usia tersebut.

Baca juga: Seperti Apa Bangkai Kapal Titanic yang Tenggelam di Laut Atlantik?

Setelah Ida menyerahkan mantelnya kepada Bird dan mengatakan bahwa dia tidak membutuhkannya lagi, pasangan lansia itu tersapu oleh lautan.

"Isidor memeluknya," kata Paul.

"Kemudian, gelombang besar datang dari sisi kiri kapal dan menyapu mereka berdua ke laut. Itulah kali terakhir mereka terlihat hidup."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com