Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Seni Menjaga Kesehatan Mental

Kompas.com - 02/07/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keenam, melungkan waktu beristirahat. Meskipun definisi "istirahat" setiap orang beragam, pada umumnya kita menyepakati bahwa maksudnya adalah memberikan pikiran dan tubuh kita kesempatan untuk bersantai dan memulihkan diri.

Apakah kita merasa sulit untuk bersantai dan merasa beristirahat? Apakah kita bisa mendisiplinkan diri untuk benar-benar tidak mengakses ponsel? Apakah kita mau mencoba untuk melupakan pekerjaan rutin beberapa saat?

Ketujuh, mendapatkan sinar matahari yang cukup. Seperti yang mungkin sudah kita pahami, matahari adalah sumber vitamin D yang bagus, dan penelitian menunjukkan bahwa matahari dapat meningkatkan sikap dan suasana hati.

Waktu di luar ruangan kita juga tidak harus lama. "Berjemur" lima menit setiap hari bisa membuat pikiran dan hati kita sangat baik.

Kesehatan mental kita memainkan peran penting dalam kualitas hidup kita. Banyak faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental tetap berada di luar kendali kita, tetapi menambahkan kebiasaan yang bermanfaat dalam keseharian dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik.

Kita perlu menyadari bahwa dalam hal mengadopsi kebiasaan baru, umumnya lebih membantu untuk memulai hanya dengan satu atau dua kebiasaan, daripada merombak total sekaligus. Kita perlu mengevaluasi upaya kita secara berkala untuk menyadari kemanjurannya.

Jika kesehatan mental kita mulai memburuk, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan untuk menghubungi psikolog, coach atau terapis. Apakah Anda siap mencoba?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com