KOMPAS.com - Dunia bisa menjadi tempat yang indah, penuh dengan kesempatan untuk menemukan budaya yang unik, sejarah yang menarik, dan pemandangan yang menawan.
Namun, pengalaman kita di berbagai negara dapat berubah dari pertemuan yang hangat dan bersahabat, hingga perasaan tidak diterima.
Ini bukan berarti sebuah negara secara inheren memiliki warga yang tidak ramah.
Karena konsep keramahan bersifat subjektif, yang bisa jadi merupakan perpaduan antara kesalahpahaman budaya, konteks sejarah, dan bias pribadi.
Misalnya, tradisi atau gaya komunikasi tertentu mungkin tampak tidak ramah bagi orang luar, tetapi mungkin merupakan norma sosial bagi penduduk setempat.
Di negara-negara Nordik seperti Finlandia dan Denmark, orang-orang menghargai ruang pribadi dan privasi, tetapi wisatawan mungkin menganggapnya sebagai perilaku yang tidak ramah.
Baca juga: 3 Perilaku yang Tidak Dilakukan Warga Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia
Meski negara-negara Nordik masuk ke dalam peringkat teratas negara paling bahagia, namun mayoritas penduduknya tidak seramah negara lainnya di Eropa seperti Perancis, Spanyol, Meksiko, atau Turki.
Untuk menentukan daftar "Negara Paling Tidak Ramah di Dunia", Insider Monkey membuat peringkatnya pada tiga indeks yang kredibel.
Indeks tersebut yakni indeks penerimaan visa, indeks perdamaian global, serta indeks bahaya dan keamanan.
Masing-masing indeks ini memberikan wawasan yang berbeda mengenai seberapa ramah atau tidak ramah suatu negara bagi wisatawan.
Secara khusus, distribusi bobotnya adalah sebagai berikut:
• Indeks penerimaan visa: 40 persen
• Indeks perdamaian global: 30 persen
• Indeks bahaya dan keamanan: 30 persen
Negara-negara tersebut kemudian diberi peringkat berdasarkan urutan skor dari rentang 1 (paling tidak ramah) hingga 24 (paling tidak ramah).
Berikut daftar negaranya:
Skor Insider Monkey: 1
Dikenal dengan sejarah yang penuh dengan konflik, Afghanistan sering muncul dalam daftar sebagai salah satu negara yang paling tidak bersahabat di dunia.
Hal ini juga disebabkan karena ketidakstabilan politik, hukum yang ketat, dan norma-norma budayanya dapat menciptakan suasana yang tidak bersahabat bagi orang luar.
Selain itu, kekacauan yang terus berlanjut, kurangnya layanan publik, dan masalah keamanan, menyebabkan Afghanistan dipandang sebagai tujuan yang tidak ramah.
Namun, banyak orang Afghanistan sebenarnya terkenal dengan keramahannya.
Dari menara kuno di Herat, hingga Lembah Panjshir yang indah, Afghanistan menawarkan banyak atraksi bagi para pelancong yang suka berpetualang.
Skor Insider Monkey: 2
Yaman sayangnya terjebak dalam perang saudara yang menghancurkan, yang mengakibatkan masalah keamanan yang signifikan bagi para wisatawan.
Infrastruktur yang rusak parah juga membuat perjalanan di dalam dan di sekitar negara ini menjadi sulit.
Selain itu, ancaman kekerasan, penculikan, dan terorisme yang terus menerus menciptakan citra Yaman yang tidak ramah bagi dunia luar.
Padahal, Yaman memiliki sejarah yang kaya dan arsitektur yang unik, terutama di kota kuno Shibam.
Skor Insider Monkey: 3
Konflik internal yang berkepanjangan dan perjuangan ekonomi Sudan mungkin memberikan citra yang tidak bersahabat.
Saran perjalanan sering memperingatkan bahaya bepergian ke daerah tertentu karena tingkat kejahatan yang tinggi dan konflik militer yang sedang berlangsung.
Meski demikian, orang Sudan dikenal karena kebaikan dan keramahannya.
Negara ini juga memiliki lebih banyak piramida dibandingkan Mesir, yang menawarkan destinasi menarik bagi para penggemar sejarah.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.