Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang, Benarkah?

Kompas.com - 12/07/2023, 16:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Nomi menerbitkan sebuah buku berjudul "Understanding Affinity by Blood Type" pada tahun 1971, yang menjadi buku terlaris di Jepang saat itu.

Dalam bukunya itu, Nomi berpendapat, seperempat perilaku dan kepribadian seseorang bergantung dari golongan darahnya.

Setelah itu, Nomi pun menerbitkan lebih banyak buku yang menawarkan saran dan prediksi untuk hidup berdasarkan golongan darah.

Apakah bisa diteliti secara ilmiah?

Meski banyak yang tertarik soal katsueki-gata, sebenarnya belum ada bukti ilmiah yang membuktikan kebenarannya.

Memang, menurut sebuah studi yang diterbitkan di Iranian Journal of Public Health, beberapa golongan darah bisa lebih tahan terhadap penyakit atau masalah tertentu.

Atau, ada yang meyakini bahwa golongan darah tertentu akan lebih cocok dengan diet tertentu.

Namun hingga kini, belum ada studi yang menemukan adanya hubungan antara golongan darah dan kepribadian.

Jadi, sebenarnya golongan darah hanyalah cara untuk menenukan antigen di permukaan sel darah merah, yang menurut sistem golongan darah ABO, ada empat golongan darah utama:

  • A, yang memiliki antigen A
  • B, yang memiliki antigen B
  • AB, yang memiliki antigen A dan B
  • O, yang tidak memiliki antigen

Penggolongan darah sangat penting untuk prosedur medis seperti transfusi darah agar dapat dilakukan dengan aman.

Baca juga: Golongan Darah A Ternyata Lebih Rentan Alami Stres, Benarkah?

Sejak sistem penggolongan darah ABO ini ditemukan pada tahun 1901, banyak nyawa terselamatkan hanya karena adanya informasi ini.

Mengapa katsueki-gata tetap dipercaya?

Hingga kini, buku tentang katsueki-gata masih menjadi salah satu buku best seller di Jepang meski belum ada bukti yang menguatkannya.

Petanyaannya, mengapa?

Menentukan kepribadian berdasarkan sesuatu yang konkret, seperti golongan darah atau hari lahir, bisa menjadi lebih menarik karena didasarkan pada sisi hal yang tidak bisa diubah dari diri kita.

Hal ini sama seperti yang ditekankan Furukawa dalam paper aslinya, "kami tidak memiliki metode objektif untuk menilai atau mengukur temperamen."

Artinya, jika bisa dibuktikan, ia berharap golongan darah akan menjadi metode yang objektif.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com