Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Morning Sickness, Dialami Sebagian Ibu Hamil

Kompas.com - 23/05/2024, 15:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Morning sickness mengacu pada perasaan mual yang muncul setiap pagi pada ibu hamil trimester pertama atau tiga bulan pertama kehamilan.

Terkadang, ibu hamil hanya merasakan mual. Namun, ada juga yang merasakan mual sampai muntah. Tentunya, kondisi ini cukup mengganggu. Terlebih jika perut masih kosong dan mual yang dirasa cukup parah sampai muntah.

Ibu hamil dapat mengalami muntah asam lambung atau muntah yang mengeluarkan cairan berwarna kuning.

Baca juga:

Dilansir dari situs resmi Keck School of Medicine of University of Southern California (USC), Kamis (23/5/2024), ada sebuah penelitian yang mengungkapkan penyebab morning sickness pada ibu hamil, setelah sebelumnya penyebab tidak diketahui.

Penelitian dari USC dan University of Cambridge pada 13 Desember 2023 menemukan, morning sickness disebabkan oleh hormon yang diproduksi oleh janin.

Sensitivitas ibu terhadap hormon tersebut menyebabkan mereka mual dan muntah saat hamil. Meski tidak berbahaya, tetapi mual dan muntah yang cukup ekstrem bisa membahayakan ibu dan janin.

Mual dan muntah telah menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Sebab, kondisi ini memengaruhi 80 persen wanita selama hamil.

Sementara dua persennya lagi mengalami kondisi mual dan muntah ekstrem bernama hyperemesis gravidarum (HG). Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, bahkan membuat ibu hamil harus dirawat di rumah sakit.

Penyebab morning sickness

Sebelumnya, penyebab morning sickness belum diketahui. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, ada banyak bukti yang mengaitkan mual pada pagi hari itu dengan hormon GDF15.

Disadur dari Forbes, hormon GDF15 adalah protein yang diproduksi manusia sepanjang hidupnya. Mereka mengirim sinyal ke bagian otak yang bertanggung jawab untuk merasakan nafsu makan dan mual.

Hormon ini banyak ditemukan di plasenta ibu. Tingkat keparahan morning sickness berhubungan langsung dengan jumlah GDF15 yang diproduksi oleh janin yang meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.

Morning sickness juga berkaitan dengan seberapa sensitif ibu hamil terhadap efek mual dari hormon tersebut, yang dipengaruhi oleh seberapa banyak mereka terpapar oleh GDF15 sebelum kehamilan.

“Sekarang kita tahu, perempuan menjadi sakit selama hamil ketika mereka terpapar hormon GDF15 dalam tingkat yang lebih tinggi daripada biasanya,” terang Marlena Fejzo, asisten profesor klinis Population and Public Health Sciences di Center for Genetic Epidemiology, Keck School of Medicine.

Baca juga:

Profesor Sir Stephen O’Rahilly, salah satu direktur Wellcome-Medical Research Council Institute of Metabolic Science di University of Cambridge, mengatakan, perempuan yang lebih sensitif terhadap hormon bisa merasa lebih sakit.

“Mengetahui hal ini memberi kita petunjuk tentang bagaimana kita bisa mencegah hal ini terjadi,” tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com