Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Masalah Ereksi pada Pria Muda?

Kompas.com - 15/06/2024, 19:45 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Disfungsi ereksi (DE) umumnya terjadi ketika seroang pria bertambah tua. Namun hal tersebut tidak selamanya tepat.

Meskipun risiko DE meningkat seiring bertambahnya usia, orang yang lebih muda juga dapat mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

“Kehidupan seks yang sehat dapat meningkatkan kesejahteraan kita secara keseluruhan,” kata ahli urologi Neel Parekh, MD. “Jika kmu mengalami masalah ereksi, jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter. DE sangat bisa diobati, terutama di usia 20-an dan 30-an.”

Pada usia berapa DE dimulai?

Disfungsi ereksi bisa terjadi pada usia berapa pun. Studi penelitian bervariasi, namun para ahli memperkirakan bahwa antara 1% dan 14% pria di bawah 40 tahun mengalami DE. Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, dengan sekitar 52% pria berusia antara 40 dan 70 tahun mengalami DE pada tingkat tertentu. 

Baca juga: Olahraga Lebih Efektif Atasi Disfungsi Ereksi dari Viagra

Alasan pria muda mengalami DE

Ereksi membutuhkan upaya terkoordinasi antara pembuluh darah, saraf, otot, dan hormon. Kerusakan pada bagian mana pun dari sistem ini dapat menyebabkan DE.

Perubahan pada kemampuan ereksi penis dapat menunjukkan banyak hal tentang kesehatan seorang pria. “Saat orang mencari pengobatan untuk DE, sering kali ia menemukan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya,” kata Dr. Parekh.

Jika kamu masih muda, itu mungkin termasuk:

1. Faktor psikologis dan emosional

Menurut Dr. Parekh, masalah psikologis adalah penyebab paling umum DE di usia muda. Apa yang terjadi di kepalamu dapat memengaruhi tubuhmu — dan sebaliknya.

DE bisa menjadi gejala kondisi kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Stres dalam hidup dan masalah hubungan juga dapat berperan dalam DE. Dan begitu kamu mulai mengalami masalah ereksi, itu bisa menjadi lingkaran setan karena keduanya saling mempengaruhi. 

“Masyarakat memberikan banyak tekanan pada generasi muda,” Dr. Parekh mengakui. “Mereka sering kali memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang performa seksual dari apa yang mereka tonton online.”

2. Pengobatan

DE dan penurunan gairah seks bisa merupakan efek samping dari banyak obat. Obat-obatan paling umum yang dikonsumsi orang berusia 20-an dan 30-an yang dapat menyebabkan DE meliputi:

  • Antidepresan.
  • Obat rambut rontok, seperti finasteride (Propecia).

3. Kondisi pembuluh darah

Aliran darah yang sehat sangat penting untuk seks. Masalah pada pembuluh darah dapat memengaruhi aliran darah, sehingga sulit mencapai atau mempertahankan ereksi.

Jika kamu berusia di bawah 40 tahun, DE bisa menjadi tanda awal masalah kardiovaskular, seperti:

  • Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).
  • Penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol Tinggi.

Penyakit pembuluh darah dan DE juga terkait dengan kondisi umum lainnya:

  • Diabetes memberikan dampak ganda pada DE dengan memperlambat aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf.
  • Obesitas meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, diabetes (kencing manis), dan rendahnya testosteron – yang semuanya dapat menyebabkan DE.
  • COVID-19 dapat menyebabkan peradangan yang memicu DE pada pembuluh darah, serta berdampak pada kesehatan psikologis.

Baca juga: 7 Fakta Mengejutkan Seputar Ereksi

4. Kondisi neurologis

Mendapatkan ereksi bergantung pada sinyal saraf dari otak. Beberapa kondisi neurologis dapat menghalangi sinyal tersebut, termasuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com