Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2024, 20:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mual pada pagi hari (morning sickness) adalah kondisi yang normal bagi ibu hamil selama tiga bulan pertama kehamilan.

Umumnya, gejala mual mulai terasa pada minggu keenam kehamilan, puncaknya antara minggu kedelapan sampai ke-11, dan berakhir pada sekitar minggu ke-14 kehamilan setelah trimester pertama berakhir.

Baca juga: Cara Mengatasi Morning Sickness Saat Hamil Trimester Pertama

Apakah morning sickness berbahaya?

Morning sickness tidak membahayakan ibu hamil dan bayi dalam kandungan.

Kendati demikian, kondisi ini tetap perlu diwaspadai, terutama jika mual yang dialami cukup ekstrem.

Dikutip dari Nemours KidsHealth, Kamis (23/5/2024), morning sickness yang berlebihan adalah ketika mual dan muntah menjadi sangat serius.

Kondisi ini meliputi muntah beberapa kali sehari, mengalami penurunan berat badan, dan mengalami dehidrasi atau berisiko mengalaminya.

Baca juga: Ketahui, Ini Ciri-ciri Morning Sickness pada Ibu Hamil

Apabila tidak segera diobati, morning sickness yang berlebihan akan memengaruhi kesehatan ibu hamil dan kemampuan bayi untuk berkembang.

Dalam kedokteran, istilah ini disebut dengan hyperemesis gravidarum (HG) yang berarti muntah secara berlebihan selama kehamilan.

Gejalanya mirip dengan morning sickness pada umumnya dan dimulai pada waktu yang sama. Hanya saja, HG dapat berlangsung lebih lama, terkadang sepanjang kehamilan.

Padahal, gejala morning sickness umumnya membaik seiring bertambahnya usia kandungan setelah melewati trimester pertama.

Masalah yang bisa terjadi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mual dan muntah yang sangat parah dapat membahayakan ibu hamil dan bayi dalam kandungannya.

Saat terjadi sangat parah, ibu hamil tidak bisa menahan makanan di dalam perut. Lantaran terus dimuntahkan, ia tidak bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Jadi, ibu hamil dapat mengalami penurunan berat badan. Selain itu, kehilangan cairan yang ditambah dengan hilangnya asam lambung akibat muntah, dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Baca juga: Bagaimana Membedakan Stres karena Haid dan Hamil?

Ada beberapa masalah yang disebabkan oleh kondisi ini jika tidak lekas diobati, termasuk kegagalan organ dan kelahiran dini.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com