KOMPAS.com - Silent treatment bisa menjadi perusak keharmonisan pernikahan.
Tanpa komunikasi, pasangan sulit menyelesaikan konflik dan perbedaan apa pun yang ada di antara mereka.
Dalam banyak kasus, silent treatment bisa meluas menjadi kekerasan emosional ketika salah satu pihak bahkan menolak mengakui keberadaan pasangannya.
Baca juga: Memahami Dampak Silent Treatment, yang Mewarnai Pernikahan Ibu Bams Eks Samsons
Cara kita menangani situasi hubungan sangat dipengaruhi pada jenis silent treatment yang terjadi.
Jika perlakuan tersebut masih tergolong ringan dan bukan bagian dari kekerasan psikis maka hal ini masih bisa ditangani bersama pasangan.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki pernikahan antara lain:
Cobalah mengakui jika pernikahan kita memang kerap diwarnai silent treatment dan siapa yang cenderung melakukannya.
Misalnya dengan mengatakan, "Saya merasa kamu tidak menanggapi saya" kepada pasangan.
Baca juga: Mengenal Silent Treatment dalam Hubungan
Tindakan ini meletakkan dasar bagi dua belah pihak untuk terlibat satu sama lain secara lebih efektif.
Salah satu pihak bisa memberi tahu pasangannya tentang perasaannya dengan menggunakan pernyataan yang berfokus pada 'saya'.
Jika kita sering menjadi sasaran silent treatment dari pasangan, sampaikan keluhan tersebut dengan baik.
Misalnya, "saya merasa sakit hati dan frustrasi karena kamu tidak berbicara kepada saya. Saya ingin menemukan cara untuk menyelesaikan ini.”
Kalimat seperti ini berfokus pada perasaan dan kepercayaan kita daripada perilaku pasangan sehingga tidak terkesan menyudutkan.
Baca juga: Benarkah Pria Kurang Peka Saat Pasangan Sedang “Ngambek”?
Selain itu, cara ini juga membuka jalan untuk percakapan terbuka.
Hindari menjadi defensif atau lebih banyak berfokus pada pemecahan masalah.
Baca juga: 8 Kata-kata Toxic Perusak Hubungan Saat Bertengkar dengan Pasangan
Cobalah untuk tetap hadir dalam percakapan tersebut dan dengarkan dengan empati.
Jika pasangan ternyata merespons dengan cara yang mengancam atau melecehkan, hentikan percakapan sampai situasinya lebih tenang.
Dianjurkan pula untuk berkonsultasi dengan dokter, terapis atau teman dekat untuk mendapatkan bantuan yang tepat.
Baca juga: 10 Cara Menjaga Kehangatan Pernikahan Sesuai Saran Terapis Hubungan
Kita tak perlu meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri atas silent treatment yang diterima dari pasangan karena diam adalah caranya untuk merespon.
Namun kita mungkin perlu meminta maaf jika telah mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin telah menyakiti perasaan pasangan.
Mereka mungkin takut mengatakan sesuatu yang memperburuk situasi.
Dalam kasus ini, akan sangat membantu jika setiappihak meluangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berdiskusi untuk membahas masalah tersebut dengan tenang.
Cobalah untuk menghindari meningkatkan situasi atau melakukan provokasi pada pasangan yang melakukan silent treatment agar mau berbicara.
Cara ini dapat menciptakan lebih banyak konflik dan bukannya memperbaiki pernikahan.
Baca juga: Saat Bertengkar dengan Pasangan Hindari Silent Treatment
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.