Hal yang sama berlaku untuk pembelian lain seperti pakaian.
"Membeli beberapa barang berkualitas tinggi dan berkelanjutan (terutama dari toko barang bekas untuk pakaian dan furnitur) daripada terus-menerus mengganti barang dengan kualitas lebih rendah dianjurkan oleh mereka yang mempraktikkan gaya hidup slow living," kata Kim.
Baca juga: Belajar Praktik Slow Living bersama Sejauh Mata Memandang, Mau?
Unsur penting lain dari slow living adalah memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan kita di atas segalanya.
Langkah pertama untuk mencapai ini adalah mencatat bagaimana kita menghabiskan waktu dan energi.
Untuk melakukan ini, mentor spiritual Alyse Bacine merekomendasikan untuk duduk dan menulis hal-hal yang kita lakukan setiap hari.
Lalu tanyakan pada diri kita apakah hal-hal itu berkontribusi pada kesejahteraan pribadi.
Jika tidak, cobalah menggantinya dengan hal lain yang membuat kita lebih bahagia.
"Anda akan menjadi sangat jelas tentang bagian-bagian hidup Anda yang benar-benar selaras dengan kesejahteraan Anda dan bagian-bagian yang tidak," kata Bacine.
Baca juga: 35 Langkah Menulis Jurnal untuk Self Healing
Memahami perubahan yang perlu dilakukan kadang bisa sangat tidak nyaman sehingga ia menyarankan untuk menyisihkan waktu khusus untuk proses tersebut.
Fokuslah untuk membuat satu perubahan pada satu waktu untuk mendapatkan dampak yang paling berarti, pesannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.