Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Bersyukur Mencegah Depresi

Kompas.com - 24/07/2023, 16:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Studi yang dilakukan oleh Emmons dan McCullough (2003) menemukan bahwa menghitung berkat dan beban dalam kehidupan sehari-hari dapat memiliki dampak signifikan pada kebahagiaan subjektif.

Individu yang kurang bersyukur memusatkan perhatian pada hal-hal yang tidak dimiliki dirinya (Schwarz, 1999 dalam Emmons, 2017).

Kurangnya rasa syukur bisa memicu munculnya pikiran negatif dan menurunkan suasana hati individu secara terus menerus hingga dapat berujung pada depresi.

Gangguan depresi yang tidak ditangani dapat mengarah pada pemikiran bunuh diri, bahkan kematian.

Rasa syukur didefinisikan sebagai rasa senang dan terima kasih ketika mendapatkan segala hal yang baik, mulai dari barang yang bermanfaat maupun keindahan yang ditampilkan oleh alam (Peterson & Seligman, 2004).

Wood et al. (2004) menyebutkan bahwa rasa syukur adalah kemampuan yang ada pada diri seseorang yang membuatnya secara konsisten dapat menghargai sisi baik kehidupan.

Rasa syukur membantu kita melihat sisi positif dalam hidup, mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif, dan menghargai apa yang kita miliki saat ini.

Saat kita berlatih bersyukur, kita mulai melihat dan menghargai keindahan dan berkat yang mungkin sebelumnya terlewatkan.

Studi oleh Wood, Froh, dan Geraghty (2010) menunjukkan bahwa rasa syukur berhubungan erat dengan kesejahteraan subjektif dan kualitas hidup yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, mengembangkan sikap syukur dapat menjadi kunci mengatasi depresi dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Beberapa cara dapat dilakukan individu untuk meningkatkan rasa bersyukur untuk meminimalkan gejala depresi.

Salah satu cara sederhana adalah dengan melakukan three good things, yaitu menuliskan tiga hal baik yang disyukuri dan alasan di balik hal baik tersebut yang dapat terjadi setiap harinya.

Dengan membuat daftar hal-hal yang disyukuri setiap hari, dan menuliskannya secara eksplisit, maka individu dapat mengingat dan mengapresiasi berbagai hal kecil yang seringkali terlupakan.

Menurut Fleming (2006), melakukan kegiatan three good things dapat meningkatkan rasa bahagia dan sikap optimistis pada diri seseorang.

Kemudian mempraktikkan kesadaran diri (mindfulness) terhadap momen-momen kecil dalam hidup sehari-hari.

Mengamati dengan seksama keindahan alam, menyadari rasa nikmat saat makanan yang lezat, atau menghargai momen kebersamaan dengan orang-orang terkasih.

Dengan melatih diri untuk lebih menghadirkan diri dalam momen sekarang, individu dapat meningkatkan kesadaran akan kebaikan-kebaikan yang ada di sekitarnya.

Cara lainnya adalah dengan berbagi kebaikan dengan orang lain. Aktivitas berbagi juga dapat membantu individu mengembangkan rasa syukur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com