Mineral ini juga mendukung fungsi otak, otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Berikut adalah empat manfaat lain dari pare:
Pare mengandung beta-karoten, pigmen yang membuat sayuran berwarna merah, oranye, dan kuning.
Tubuh kita mengubah beta-karoten menjadi vitamin A. Penelitian mengaitkan beta-karoten dan vitamin A dengan pencegahan limfoma non-Hodgkin.
"Beta karoten adalah antioksidan, yang berarti melindungi dari kanker dan penyakit kronis lainnya dengan mencegah kerusakan sel," jelas Czerwony.
Para peneliti telah menggunakan ekstrak pare untuk membunuh sel kanker dalam penelitian untuk mengidentifikasi potensi obat pelawan kanker yang baru.
Dalam sebuah penelitian, ekstrak pare dengan konsentrasi tinggi secara efektif mengobati sel kanker perut, usus besar, paru-paru, dan nasofaring dalam tabung reaksi.
Sementara menurut penelitian lain, ekstrak pare terbukti menekan sel kanker payudara triple-negatif pada model non-manusia.
"Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan implikasi di dunia nyata," ujar Czerwony.
Pare adalah salah satu dari beberapa sayuran berserat tinggi dan rendah gula yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah (glukosa) secara alami.
Tidak seperti jenis karbohidrat lainnya, tubuh tidak dapat mencerna serat, yang berarti tidak menghasilkan glukosa.
Serat juga membantu memperlambat pencernaan, yang memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah sehingga mencegah lonjakan gula darah.
"Pare juga memiliki versi insulinnya sendiri, bahan kimia yang disebut polipeptida-P," tambah Czerwony.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa polipeptida-P dapat membantu mengatur dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes," jelas dia.
Baca juga: Makan Pare Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Beberapa penelitian laboratorium telah menyoroti potensi pare untuk menurunkan kadar kolesterol yang tidak sehat.