Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tips Mudah Lakukan Gaya Hidup Minimalis dan Menambah Tabungan

Kompas.com - 28/07/2023, 13:31 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Di dunia modern, di mana konsumerisme sering mendominasi, minimalis memberikan alternatif yang menyegarkan.

Gaya hidup yang berpusat pada kesederhanaan ini dapat merapikan rumah, pikiran, dan keuangan kita.

Kita bisa memangkas pengeluaran yang tidak perlu dan membangun tabungan kita dengan menerapkan kebiasaan minimalis.

Artikel ini membahas delapan kebiasaan minimalis yang dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas harian kita.

Kebiasaan-kebiasaan ini bertujuan untuk membantu kita menghemat uang sambil mengembangkan gaya hidup yang bijaksana dan berkelanjutan.

Baca juga: 5 Manfaat Gaya Hidup Minimalis bagi Kesehatan Mental

Baik bagi kita yang sudah berpengalaman dalam hidup minimalis maupun pemula, kebiasaan-kebiasaan ini dapat memandu menuju kemandirian finansial dan kehidupan yang lebih baik.

1. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Perjalanan menuju minimalis dimulai dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan adalah hal-hal yang penting seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan.

Sedangkan keinginan adalah hal-hal yang tidak penting seperti gadget terbaru atau fesyen kelas atas.

Misalnya, kita membutuhkan telepon untuk komunikasi tapi menginginkan iPhone terbaru.

Dengan memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan, kita dapat mengurangi pengeluaran secara signifikan.

2. Jual barang yang tak terpakai

Decluttering adalah landasan minimalis. Ini melibatkan melepaskan barang-barang yang tidak lagi berguna bagi kita.

Sebagai contoh, jika kita memiliki pakaian yang tidak pernah dipakai dalam setahun, pertimbangkan untuk menjualnya.

Hal ini tidak hanya menciptakan lebih banyak ruang di rumah, tapi juga memberikan sumber penghasilan tambahan.

Baca juga: Ingin Menabung tapi Gaji Kecil? Begini Caranya...

3. Buatlah rencana makan

Perencanaan makan adalah kebiasaan yang hemat biaya. Ini melibatkan perencanaan makanan selama seminggu dan berbelanja sesuai dengan rencana itu.

Misalnya, jika kita berencana membuat pasta untuk makan malam, kita akan tahu kapan harus membeli pasta dan saus saat berbelanja.

Hal ini akan mencegah pembelian secara impulsif dan mengurangi limbah makanan.

4. Menikmati hal-hal sederhana

Minimalisme mendorong kita untuk menemukan kegembiraan dalam kesederhanaan.

Daripada menghabiskan uang untuk tamasya yang mahal, lebih baik nikmati kegiatan-kegiatan yang murah atau gratis.

Misalnya, berjalan-jalan di taman atau makan makanan rumahan bisa sama menyenangkannya dengan makan malam mewah di luar.

5. Merawat, memperbaiki, dan merawat apa yang dimiliki

Merawat barang milik kita dapat memperpanjang usia pakai dan menghemat uang.

Misalnya, membersihkan laptop secara teratur dan menyimpannya dalam wadah pelindung dapat mencegah kerusakan dan memperpanjang masa pakainya.

6. Riset sebelum membeli barang

Sebelum melakukan pembelian, lakukan riset terhadap produk tersebut. Hal ini dapat mencegah kita membeli barang berkualitas rendah.

Misalnya, jika kita membeli blender, baca ulasan dan bandingkan berbagai model untuk memastikan kita mendapatkan blender yang tahan lama dan efisien.

Baca juga: Sulit Menabung? Coba Perhatikan Solusi Ini...

7.  Membeli mobil bekas 

Ketika membutuhkan mobil, kita dapat membeli mobil bekas, demi menghemat biaya.

Apalagi, kita tentu menyadari bahwa mobil adalah barang dengan depresiasi paling cepat.

Membeli kendaraan bekas yang berusia 1-2 tahun dapat menghemat uang secara signifikan.

8. Hindari godaan untuk berbelanja

Kenali pemicu pengeluaran kita, dan temukan cara untuk menghindarinya.

Misalnya, jika kita kerap melakukan pembelian impulsif secara online, pertimbangkan untuk menghapus aplikasi belanja dari ponsel kita. Mudah kan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com