Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Death Anxiety yang Diangkat di Film "Barbie"

Kompas.com - 29/07/2023, 07:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - Film Barbie mengangkat sejumlah tema yang cukup berat meski dihadirkan dalam warna-warna ceria.

Salah satunya soal death anxiety yang tergambar dalam berbagai adegan dan dialog Margot Robbie.

Baca juga: Apakah Barbie Cocok untuk Anak-anak? Ini yang Perlu Dipahami Orangtua

Ia kerap bertanya-tanya soal eksistensinya dan kematian, hal yang sebenarnya juga dialami banyak dari kita.

Apa itu death anxiety yang ditampilkan di Barbie?

Rasa takut akan kematian disebut thanatophobia, yang juga identik dengan keasyikan berpikiran soal kematian.

Namun dalam kasus yang ekstrem, hal ini bisa menjadi suatu kecemasan tersendiri yang berdampak negatif pada kesehatan mental.

“Ada banyak istilah yang digunakan orang untuk berbicara tentang ketakutan ini, dan sering digunakan secara bergantian,” jelas Rachel Menzies, psikolog, peneliti kecemasan kematian terkemuka di Sydney, Australia.

Baca juga: Cara Chrissy Teigen Kenalkan Konsep Kematian pada Anak

Death anxiety adalah perasaan negatif apa pun yang mungkin dimiliki orang tentang kematian atau sekarat termasuk perasaan takut, khawatir atau sedih.

“Saat ini tidak ada diagnosis formal untuk death anxiety, meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai jenis fobia spesifik,” katanya, dikutip dari Yahoo Life.

“Namun, Anda dapat menganggap kecemasan kematian sebagai bagian normal dan universal dari manusia, karena kita semua harus bergulat dengan kesadaran kita akan kematian dan ketidaknyamanan yang menyertainya," urainya.

"Sangat normal untuk berpikir tentang kematian,,,beberapa orang hanya akan mengalami sedikit ketidaknyamanan, sedangkan yang lain mungkin mengalami pikiran negatif yang intens," tandasnya.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Terisolasi secara sosial selama pandemi Covid-19 adalah bagian dari kebiasaan yang dapat menjadi penyebab daya ingat menurun, atau membuat orang jadi pelupa. PIXABAY/FREE-PHOTOS Terisolasi secara sosial selama pandemi Covid-19 adalah bagian dari kebiasaan yang dapat menjadi penyebab daya ingat menurun, atau membuat orang jadi pelupa.
Psikolog David Rosmarin, pendiri Center for Anxiety di New York berpendapat death anxiety bisa menjadi kekuatan positif dalam hidup kita jika dimanfaatkan dengan benar.

"Menyadari kefanaan kita dapat memiliki efek positif: Itu dapat membuat kita lebih rendah hati, dapat membuat kita berpikir dua kali sebelum melakukan hal-hal tertentu," terangnya.

Baca juga: Apakah Kopi Bisa Memicu Kecemasan?

 

Pikiran tersebut dapat membuat kita lebih hati-hati sehingga berpikir tentang masalah makna dan tujuan yang lebih besar serta alasan eksistensi kita.

Jadi, itu pedang bermata dua," ungkapnya.

Bisa mengganggu rutinitas

Death anxiety bisa menjadi masalah ketika mengganggu rutinitas kita.

“Ketika itu menjadi invasif dan mengganggu fungsi normal Anda, atau mengganggu kualitas hidup Anda, maka itu bermasalah,” kata Elaine Eshbaugh, profesor gerontologi di University of Northern Iowa.

Tanda bahaya lainnya adalah jika hal itu memengaruhi hubungan pribadi atau kehidupan kerja.

Disarankan untuk mencari bantuan profesional jika pikiran tersebut sudah sangat mengganggu.

Baca juga: 12 Makanan yang Bisa Redakan Stres dan Kecemasan

“Jika orang menemukan bahwa mereka secara rutin terganggu oleh pikiran tentang kematian mereka sendiri atau orang lain, atau hal itu memengaruhi suasana hati mereka, atau mendominasi," jelas Menzies.

Death anxiety umumnya bukan keluhan yang membutuhkan pengobatan karena thanatophobia sendiri merupakan hal langka.

Dipicu oleh keluhan lain

“Untuk orang-orang dengan kecemasan kematian yang parah, tidak mungkin mereka hanya cemas tentang hal itu,” catat Eshbaugh.

Hal ini terkait dengan Generalized Amxiety Disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum yang membuat seseorang memiliki banyak kekhawatiran.

Penderita GAD tidak hanya mencemaskan kematiannya sendiri namun juga anak-anak dan orang yang dicintainya.

Baca juga: Rachel Vennya Blak-blakan Sakit Bipolar, Niko Al Hakim Idap GAD

Selain itu, death anxiety juga bisa menjadi bagian dari depresi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Perempuan lebih rentan mengalami death anxiety

Ilustrasi.monkeybusinessimages Ilustrasi.
Dalam risetnya, Eshbaugh mendapati jika perempuan lebih cenderung mengalami death anxiety.

Hal ini dipengaruhi tingkat pemikiran ruminatif yang lebih tinggi di kalangan Kaum Hawa.

Baca juga: Kata-kata Bijak dan Satir tentang Perempuan dalam Film Barbie 2023

Faktor lain, kata Eshbaugh, adalah tingkat interaksi dan keakraban dengan orang dewasa yang lebih tua.

Semakin rendah levelnya, semakin tinggi kemungkinan memiliki kecemasan kematian.

Sementara itu, semakin kita terpapar kematian, semakin sedikit kecemasan kematian yang dimiliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com