Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2023, 14:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber india.com

KOMPAS.com - Sebagian orang di dunia menggunakan madu sebagai bahan alternatif yang sehat untuk menggantikan gula.

Pasalnya, madu merupakan bahan yang bebas lemak, bebas kolesterol, bebas natrium, dan cairan ini disebut sebagai nektar manis dari alam.

Namun, jika berniat untuk membeli madu sebaiknya kita terlebih dahulu memeriksa kemurniannya.

Baca juga: Khasiat Madu, Kendalikan Kadar Gula Darah dan Kolesterol

Jenis-jenis madu palsu

Pakar madu yang juga peneliti produk-produk lebah madu di Laboratorium Rekayasa Industri Bioproses, Dr Muhammad Sahlan membedakan jenis madu palsu yang beredar di Indonesia ke dalam tiga jenis.

Ketiga jenis madu palsu tersebut adalah:

  • Madu yang benar-benar dibuat dari bahan-bahan yang ada, seperti gula cair, soda kue, putih telur dan sebagainya.
  • Madu oplosan. Madu asli yang ditambah bahan lain sehingga kuantitasnya bertambah banyak
  • Madu sirupan. Yaitu madu yang dihasilkan oleh lebah, namun lebahnya digelonggong dengan gula.

Mengapa memeriksa kemurnian madu menjadi penting?

Hal ini karena ada potensi dampak negatif yang akan ditimbulkan jika kita mengonsumsi madu palsu.

Sahlan mengatakan, madu palsu yang dibuat dengan bahan makanan yang aman bisa saja tidak berdampak signifikan pada kesehatan tubuh.

Tapi bagaimana jika bahan yang digunakan justru berbahaya?

Madu seringkali dicampur dengan larutan glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, dan banyak bahan lain yang tidak disadari oleh konsumen.

 

Mengenali madu asli

ilustrasi.iStockphoto/Materio ilustrasi.
Untuk itu, agar manfaat madu dapat lebih terasa, berikut sejumlah tips untuk mengetahui madu asli dan palsu.

Salah satu cara yang paling awal bisa kita sadari adalah dengan membuka botol madu baru.

Jika terdengar suara letupan kecil, itu bisa menjadi pertanda bahwa madu tersebut sebenarnya telah dipalsukan.

Suara itu muncul karena madu tersebut mungkin telah mengalami fermentasi atau terkontaminasi bakteri.

Fermentasi dapat terjadi ketika ada kadar air yang tinggi dalam madu atau ketika madu terpapar kelembapan, suhu tinggi, atau udara.

Tak hanya itu, madu murni biasanya memiliki aroma manis yang berbeda, dan madu mentah ketika dikonsumsi meninggalkan rasa menggelitik di tenggorokan.

Baca juga: Apa Itu Madu Mentah? Ketahui Bedanya dengan Madu Biasa

Selain itu, kita juga bisa menguji madu di rumah dengan cara berikut:

  • Tes madu di ibu jari

Tes ini dilakukan untuk memeriksa konsistensi madu.

Biasanya, madu murni cenderung memiliki konsistensi yang kental dan tidak mudah menetes, sementara madu palsu atau campuran dapat cair dan menetes dengan lebih mudah.

Cobalah oleskan sedikit madu di ibu jari, lalu lihat apakah madu tersebut lebih menetes seperti cairan lainnya atau tidak.

Baca juga: Madu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Begini Cara Mengonsumsinya

  • Tes air

Tes ini dilakukan untuk mengamati apakah madu larut atau tetap kental.

Madu murni umumnya memiliki konsistensi yang lebih kental dan akan mengendap di dasar cangkir atau gelas.

Sementara madu palsu atau tercampur dengan bahan lain dapat larut dengan mudah.

  • Tes cuka

Tes ini berguna untuk mengamati reaksi kimia pada madu. Madu murni umumnya tidak akan berbusa atau menghasilkan gelembung-gelembung yang banyak dalam campuran dengan air cuka.

Sementara madu palsu atau campuran mungkin akan menghasilkan reaksi berbusa yang lebih intens.

  • Tes panas

Cobalah mencelupkan batang korek api ke dalam madu lalu nyalakan.

Madu murni umumnya tidak akan terbakar dengan mudah karena kandungan air alaminya yang cukup tinggi.

Sementara madu palsu atau tercampur dengan bahan lain dapat terbakar dengan lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com