Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan di sekolah secara konsisten, cobalah berbicara dengan guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk membantu kondisi tersebut.
Hal ini dapat membantu orangtua memperoleh perspektif lain tentang tanda-tanda kecemasan tersebut. Ini juga memberikan orangtua kesempatan untuk menambahkan wawasan kepada mereka.
Bekerja sama dengan guru dan orang lain dapat memberikan langkah dukungan untuk membantu mengatasi stres anak.
Duungan itu mungkin berupa hal-hal seperti sentuhan lembut di bahu, dan tempat duduk yang tidak dekat dengan anak-anak yang mereka pikir dapat menjadi sumber stres.
Selain itu, bekerja sama dengan guru juga bisa membantu untuk membaca isyarat anak.
Ada perbedaan antara anak yang mengalami kegelisahan dan anak yang mengalami kecemasan atau depresi. Biasanya anak memang memiliki periode penolakan saat pergi ke sekolah. Itu hal yang normal.
Tetapi jika perilaku itu berlanjut selama dua minggu atau lebih, kemungkinan besar itu lebih dari sekadar fase yang lewat. Inilah saatnya untuk mendapatkan bantuan dukungan profesional untuk mengatasi kecemasan mereka.
Dr. Austerman menyarankan untuk mencari terapis yang berkualifikasi yang berspesialisasi dalam merawat anak-anak. Jika orangtua bingung, mereka bisa menghubungi dokter anak.
Baca juga: Anak Stres, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Membantunya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.