Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepercayaan Diri adalah Kebebasan untuk Gagal, Apa Maksudnya?

Kompas.com - 21/08/2023, 07:25 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Jelas, kepercayaan diri adalah sesuatu yang amat kita dambakan dalam hidup.

Kita merasa lebih baik ketika percaya diri, kita menjadi kandidat pekerja yang lebih menarik (atau kandidat kencan) ketika pede.

Jadi, kepercayaan diri membuat kita lebih baik dalam hampir semua hal yang kita lakukan dalam hidup.

Namun, kita juga ingin orang-orang yang kita sayangi memiliki kepercayaan diri yang sama bukan? Anak-anak kita, adik-adik kita, dan kolega kita kantor.

Lalu -biasanya- kita mencoba mendorong mereka dengan mengucapkan kalimat seperti, "Kamu pasti bisa!"

Baca juga: 6 Ciri Orang yang Memiliki Kepercayaan Diri Tinggi

Kesalahan besar

Tapi ternyata kalimat tersebut merupakan kesalahan besar. Tapi, bukan salah kamu saja. Sebab, semua orang melakukannya.

Pemahaman ini muncul karena kita semua diajarkan soal diagram yang disebut lingkaran kepercayaan diri/kompetensi. Seperti di bawah ini.

Diagram lingkaran kepercayaan diri/kompetensiVIA psychologytoday.com/ Tim David Diagram lingkaran kepercayaan diri/kompetensi

Bagi yang tidak terdoktrin, perulangannya bekerja sebagai berikut: Semakin kompeten kita, semakin sukses kita, dan lalu menjadi semakin percaya diri.

Yang pada gilirannya, meningkatkan kepercayaan diri dan membuat kita lebih kompeten. Ini adalah siklus yang sangat baik.

"Jadi, saya rasa masuk akal jika kita mencoba meningkatkan kepercayaan diri orang lain dengan kata-kata penyemangat."

"Saya teringat akan slogan karakter Rob Schneider, 'Kamu pasti bisa!'," ungkap Tim David.

Tim David memulai kariernya sebagai pesulap profesional yang menampilkan lebih dari 300 pertunjukan per tahun.

Baca juga: 8 Tanda Kamu Memiliki Kepercayaan Diri yang Rendah

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam berlatih di depan cermin, secara obsesif menonton rekaman video pertunjukannya, dan menganalisis reaksi penontonnya, Tim mengembangkan keterampilannya ini.

Dia membangun kemampuan untuk mengambil perspektif orang lain dan menciptakan hubungan antar manusia yang sesungguhnya.

Visinya adalah untuk berbagi ilmu dan rahasia komunikasi verbal dan non-verbal.

Ia menyasar para manajer yang perlu terhubung lebih baik dengan karyawan mereka, atau tenaga penjualan yang perlu terhubung lebih baik dengan prospek mereka.

Juga, orangtua yang perlu terhubung lebih baik dengan anak-anak mereka.

David dikenal sebagai pembicara yang sangat menghibur dan telah membawakan lebih dari 100 program setiap tahunnya di seluruh Amerika Utara.

 

Kebebasan untuk gagal

Lalu, kembali ke soal kepercayaan diri tadi, David menyebut, masalah utamanya adalah lingkaran kepercayaan diri hanya menjelaskan siklus kepercayaan diri untuk individu.

Lingkaran kepercayaan diri tidak untuk pengaturan interpersonal atau kelompok. Ketika ada orang lain terlibat, seluruh gambaran kepercayaan diri ini akan berubah.

Dimulai dengan konsep sederhana tentang apa sebenarnya kepercayaan diri? Percaya diri adalah sebuah harapan untuk sukses.

"Sebagai individu yang percaya diri, saya berharap untuk sukses dengan tugas yang ada."

"Jika saya gagal, maka saya akan mencoba lagi sampai saya berhasil. Yay, karena saya percaya diri," kata David.

Masalahnya adalah ada dua jenis kesuksesan yang berbeda: "keberhasilan tugas" dan "keberhasilan hubungan".

"Apakah saya akan memenangkan permainan? Ini adalah pertanyaan tentang kesuksesan tugas."

"Apakah kamu akan tetap ada di sana jika aku kalah? Adalah pertanyaan tentang kesuksesan hubungan."

Baca juga: Aroma Tubuh yang Wangi Tingkatkan Kepercayaan Diri

"Mana yang terasa lebih penting? Mana yang lebih penting bagi kamu?" ungkap David.

Dalam hubungan interpersonal, kesuksesan hubungan lebih penting daripada kesuksesan tugas.

"Jika saya gagal dalam tugas saya, maka saya hanya mengecewakan diri saya sendiri."

"Namun jika saya gagal dalam tugas kita, maka saya mengecewakan kalian. Tapi, saya tidak setuju dengan konsep itu."

"Jika saya berpikir bahwa kalah dalam permainan akan membuat semua orang berpaling dari saya, maka saya tidak akan tampil di level yang tinggi karena taruhannya terlalu tinggi."

"Jika saya berpikir bahwa mengacaukan sebuah proyek akan membuat saya dipecat, maka saya tidak akan bekerja di level yang tinggi karena taruhannya terlalu tinggi pula," sebut David.

Jadi hal semacam itu bukanlah kepercayaan diri, itu adalah ketakutan.

Baca juga: Studi: Kepercayaan Diri Anak Perempuan Hilang pada Usia 6 Tahun

"Jadi, berhentilah mengatakan kepada orang-orang, "Kamu bisa'."

"Sebaliknya, katakan kepada mereka apa yang benar-benar perlu mereka dengar, 'Saya mendukung kamu'-misalnya."

David menyebut hal ini sebagai "Lingkaran Koneksi-Kepercayaan Diri", dengan cara kerja seperti bagan berikut ini. 

Lingkaran Koneksi-Kepercayaan DiriVIA psychologytoday.com/ Tim David Lingkaran Koneksi-Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri yang sejati adalah kebebasan untuk gagal dan harapan bahwa hubungan kita tidak akan rusak ketika kita gagal.

Setiap orang yang benar-benar percaya diri memiliki seseorang yang mendukung mereka tanpa syarat dan terlepas dari rekam jejak kemenangan/kekalahan mereka.

Baca juga: Belajar Musik Sejak Dini Membangun Disiplin dan Kepercayaan Diri Anak

Jadilah pendukung tanpa syarat bagi orang lain. Biarkan mereka tahu, "Hei, kamu bisa. Dan jika kamu tidak bisa, maka aku akan mendukungmu."

"Jika kamu memiliki pendukung tanpa syarat, luangkan waktu sejenak untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah mendorongmu untuk terbang dan kemudian ada di sana untuk menangkap kamu ketika terjatuh," sebut David.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com