KOMPAS.com - Denada menjalani operasi plastik lower facelift di Gangnam, Korea Selatan, beberapa pekan lalu.
Pengalamannya itu dibagikannya lewat akun Instagram miliknya termasuk perubahan wajahnya beberapa hari setelah tindakan.
View this post on Instagram
Menurutnya, hasilnya akan terlihat secara optimal setidaknya sembilan bulan setelah operasi.
Baca juga: Mengenal Pengobatan Kemoterapi pada Pasien Leukemia seperti Anak Denada
Namun saat ini, ia sudah merasakan sejumlah perubahan positif seperti garis senyum yang memudar, pipi lebih kencang, dagu lebih tirus, dll.
Selebritas Indonesia kini memang lebih terbuka tentang perawatan kecantikan yang dilakukannya termasuk berbagai operasi plastik.
Beberapa juga berbagi secara mendetail soal metode yang dijalaninya seperti Denada.
Baca juga: Penjelasan Lengkap 5 Bedah Anti-penuaan yang Dijalani Titi DJ
Facelift adalah prosedur bedah kosmetik untuk membuat penampilan lebih muda, dikenal juga sebagai rhytidectomy.
Dilakukan dengan menghilangkan kulit yang kendur, menghaluskan lipatan kulit di pipi dan garis rahang.
Lipatan kulit di setiap sisi wajah ditarik ke belakang, jaringan di bawah kulit diubah dan kelebihan kulit dihilangkan sehingga wajah terlihat lebih muda.
Baca juga: Facelift Tanpa Operasi Kini Tak Lagi Mustahil..
Dikutip dari American Society of Platics Surgeons, ada tiga jenis facelift yakni upper face, midface, dan lower face.
Umumnya, upper facelift dilakukan pada bagian wajah di atas mata khususnya garis alis dan dahi.
Sedangkan upper face lift menyasar area sudut mata hingga sudut mulut, termasuk hidung, pipi, dan area di atas bibir atas.
Sedangkan lower facelift mencakup semua yang ada di bawah sudut mulut termasuk garis senyum dan garis rahang termasuk area di bawah dagu dan leher.
Para pasien baru, khususnya, cenderung berasumsi jika facelift merawat seluruh bagian wajah tanpa terkecuali.
Padahal operasi plastik facelift umum hanya dilakukan pada dua pertiga bagian bawah wajah – semuanya di bawah bagian atas telinga.
Sisanya membutuhkan prosedur terpisah meskipun bisa dilakukan bersamaan.
Baca juga: 4 Alasan Orang Bisa Kecanduan Operasi Plastik
Dibandingkan operasi plastik serupa, lower facelift cenderung kurang invasif sehingga membantu meminimalkan rasa sakit, efek samping, dan jaringan parut.
Dilakukan dengan sayatan kecil yang lebih mudah disembunyikan.
Namun, pemulihan total dari prosedur ini bisa memakan waktu beberapa minggu.
Baca juga: Face Lift, Prosedur Operasi, Manfaat, dan Risikonya
Dikutip dari London Plastic Surgery UK, ada beberapa kelebihan lowe facelift untuk membuat wajah lebih muda.
Lower facelift mengencangkan otot wajah yang seiring pertambahan usia memang menjadi lebih lemah dan melorot.
Kulit yang kendur juga bisa dihilangkan sehingga memberikan tampilan yang lebih kencang.
Hal ini dilakukan dengan memperbaiki bentuk rahang juga menghaluskan kulit area leher.
Selain itu, prosedur untuk mengecilkan jaringan lunak termasuk lemak dan mengencangkan otot leher dapat dilakukan di sekitar leher atau rahang.
Operasi plastik ini tergolong memberikan hasil permanen meskipun kita biasanya perlu melakukan sedikit perbaikan beberapa tahun mendatang.
Lower facelift bisa digabung dengan metode lainnya seperti blepharoplasty atau pengencangan mata, implan pipi, dan pengencangan leher.
Baca juga: 7 Idol Kpop yang Operasi Plastik
Operasi plastik yang dilakukan dengan pembedahan seperti lower facelift memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
Operasi dilakukan dengan anestesi tapi pasien akan mengalami rasa tidak nyaman setelah pengaruh obat hilang.
Pembengkakan juga mungkin terjadi beberapa hari setelah operasi lalu peradangan selama beberapa minggu.
Baca juga: Priyanka Chopra Alami Depresi karena Operasi Plastik
Memar adalah efek samping normal dari operasi plastik, yang biasanya berkurang dalam 1-2 minggu.
Sayatan biasanya dilakukan di tempat strategis untuk menekan masalah jaringan parut dan tetap tersembunyi.
Pendarahan yang berlebihan juga mungkin terjadi dan hematoma yang merupakan pendarahan di bawah kulit.
Hematoma tergolong berbahaya dan menyakitkan serta membutuhkan pembedahan lain untuk memperbaikinya.
Baca juga: Hematoma
Beberapa orang juga memiliki reaksi negatif terhadap anestesi, yang dapat menyebabkan mual dan muntah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.