Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2023, 15:20 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Mungkin sudah sering kita dengar informasi seputar kebiasaan merokok yang bisa memperburuk kesehatan paru-paru kita.

Paru-paru adalah sepasang organ kenyal yang menampung udara di rongga dada dan fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh serta mengeluarkan karbon dioksida.

Kondisi paru-paru sehat dan perokok jelas memiliki perbedaan yang cukup signifikan, karena rokok memiliki dampak negatif yang serius pada sistem pernapasan.

Tidak cuma risiko penyakit pernapasan yang menghantui, tapi kondisinya juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari karena asap rokok bisa mengganggu cara kerja paru-paru.

Baca juga: Manfaat Sayuran Silangan untuk Cegah Infeksi Paru-paru 

Perbedaan paru-paru sehat dan perokok

Ilustrasi abu rokok. Dalam rokok terdapat kandungan utama, yaitu nikotin dan tar. Nikotin adalah bahan kimia adiktif dalam rokok, tetapi tar yang bertanggung jawab atas risiko kesehatan terbesar, termasuk banyak jenis kanker pada tubuh perokok.Shutterstock/Yuliya Alekseeva Ilustrasi abu rokok. Dalam rokok terdapat kandungan utama, yaitu nikotin dan tar. Nikotin adalah bahan kimia adiktif dalam rokok, tetapi tar yang bertanggung jawab atas risiko kesehatan terbesar, termasuk banyak jenis kanker pada tubuh perokok.

Merokok termasuk sebagai kebiasaan berbahaya yang memiliki dampak jangka panjang dan serius pada kesehatan pernapasan.

Dalam hal ini, berhenti merokok tentu dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan mengurangi risiko penyakit pernapasan dan kanker paru-paru.

Melansir laman Web MD, berikut perbedaan paling signifikan antara kondisi paru-paru sehat dan perokok.

Paru-paru sehat

Ilustrasi paru-paru sehatUnsplash Ilustrasi paru-paru sehat

Paru-paru yang sehat akan terlihat dan terasa seperti spons. Warnanya merah muda, licin dan cukup fleksibel ketika mengembang dan mengempis setiap kita menarik napas.

Saat kita menarik napas, udara masuk ke tubuh melalui tenggorokan, atau trakea, saluran yang menghubungkan mulut dan hidung dengan paru-paru.

Udara kemudian bergerak melalui tabung bronkial, yang menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-paru kita.

Di sepanjang saluran pernapasan ini terdapat lendir dan struktur seperti rambut yang disebut silia dan berfungsi menyingkirkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara.

Ketika paru-paru kita sehat, maka saat bernapas akan lebih terasa lega saat udara bergerak mencapai kantung paru-paru.

Volume udara yang dapat ditampung kemungkinan juga dapat lebih banyak sehingga tidak akan terasa sesak.

Begitu pun pada proses mengeluarkan napas. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dari darah dan melalui proses pertukaran gas.

Orang yang tidak merokok cenderung memiliki sistem pernapasan yang lebih bersih dan kurang mengalami masalah batuk kronis atau lendir berlebihan.

Sementara itu, orang yang tidak merokok juga memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dan lebih baik dalam melawan infeksi pernapasan serta terhindar dari risiko penyakit lainnya.

Baca juga: 7 Makanan Pencegah Sesak Napas dan Optimalkan Kesehatan Paru-paru 

Paru-paru perokok

Ilustrasi merokok dapat menyebabkan kolesterol tinggi.iStockphoto/Altayb Ilustrasi merokok dapat menyebabkan kolesterol tinggi.

Satu kepulan asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan hampir 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.

Saat kita menghirupnya, racun ini masuk jauh ke dalam paru-paru dan menyebarkannya ke seluruh tubuh kita.

Salah satu dampak jangka pendek akibat asap rokok, saluran udara mulai memproduksi terlalu banyak lendir dan itu mengarah pada masalah seperti batuk, bronkitis, dan pneumonia.

Racun dari rokok juga berpotensi membuat saluran udara kecil di paru-paru membengkak. Kondisi ini bisa membuat dada terasa kencang dan bisa menyebabkan mengi dan sesak napas.

Jika kebiasaan merokok terus berlanjut, peradangan dapat berkembang menjadi jaringan parut, yang membuat kita sulit bernapas.

Kandungan tar yang sifatnya lengket dari tembakau juga dapat menumpuk di dalam paru-paru. Setelah bertahun-tahun merokok, senyawa itu bisa membuat warnanya menjadi hitam.

Nikotin pada asap rokok untuk sementara melumpuhkan dan membunuh silia.

Itu berarti saluran udara kita tidak dapat menyaring debu dan kotoran di udara yang kita hirup.

Kondisi ini juga membuat kita lebih mungkin terkena pilek dan infeksi pernapasan lainnya.

Dengan lebih sedikit oksigen yang masuk ke tubuh, dan asap rokok membawa lebih banyak karbon monoksida, merokok membahayakan semua organ vital di dalam tubuh.

Baca juga: 5 Tanda Paru-paru Tidak Sehat yang Jarang Disadari 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com