KOMPAS.com - Kasus Tinder Swindler Indonesia kembali marak jadi pemberitaan.
Sejumlah perempuan mengaku jadi korban laki-laki yang dijumpainya di aplikasi kencan itu.
Tak hanya hati yang terluka, mereka juga harus mengalami kerugian finansial yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca juga: Cara Tinder Swindler Indonesia Jerat Korban: Bangun Kepercayaan Usai Selidiki Latar Belakang Target
Penipu asmara alias Tinder Swindler memang menjadi salah satu hal yang harus diwaspadai para perempuan saat mencari pasangan secara online.
Para Tinder Swindler menjerat korbannya berbekal profil palsu yang menawan.
Setelah berkenalan, mereka memberikan berbagai janji yang menipu baik soal status hubungan, kekayaan maupun hal yang menjurus kriminal.
Oleh sebab itu, sedari awal kita dianjurkan untuk lebih jeli mengenali profil palsu para penipu cinta ini.
Baca juga: Penipu “Tinder Swindler Indonesia” Tak Segan Incar Wanita Berpendidikan, Korban: Yang Penting Bucin
Berikut tipsnya
Ciri pertama profil palsu adalah deskripsi diri yang minim, misalnya hanya mengisi informasi dasar seperti nama, umur, dan lokasi tanpa petunjuk lain.
Penipu juga cenderung mengunggah foto yang sangat terbatas dan 'direkayasa' yang dicuri dari pengguna lain atau ditemukan di Google.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.