Buah-buahan tertentu terbukti mengurangi risiko terkena diabetes lebih banyak daripada yang lain.
Salah satu buah favorit untuk mengatasi resistensi insulin adalah pir.
Baca juga: Pakai Pompa Insulin di Catwalk Fendi x Versace, Lila Moss Tuai Pujian
Sebutir buah pir ukuran sedang mengandung 5,5 gram serat - 20 persen dari nilai harian- dan 27 gram karbohidrat.
Pir juga merupakan sumber antioksidan yang baik seperti vitamin C dan polifenol.
Sebuah meta-analisis tahun 2017 yang diterbitkan dalam Food & Function menemukan, mengonsumsi pir dan apel mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 18 persen.
Ketika para peneliti merincinya lebih lanjut, mereka menemukan, hanya dengan satu porsi pir dan apel per minggu dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 3 persen.
Tinjauan penelitian lain pada tahun 2018, dalam BMC Complementary Medicine & Therapies, juga menunjukkan, pir memiliki sifat anti-diabetes.
Sebab, kandungan dalam buah ini berfungsi sebagai penghambat alfa-amilase dan alfa-glukosidase.
Ini berarti, kandungannya membantu mencegah penyerapan karbohidrat, yang dapat mencegah lonjakan gula darah, sekaligus mengurangi risiko diabetes pada orang dengan gangguan toleransi glukosa. Demikian kesimpulan dalam tinjauan sistematis Cochrane tahun 2018.
Baca juga: 97 Tahun Lalu, Manusia Dapat Suntikan Insulin untuk Kali Pertama
Meskipun pir mungkin merupakan buah terbaik untuk mengatasi resistensi insulin dan mencegah diabetes tipe 2, ada buah lain yang juga terbukti bermanfaat.
Dalam studi tahun 2017 di Food & Function disebutkan, selain pir, makan apel juga dapat mengurangi risiko diabetes.
Buah beri merupakan sumber serat dan antioksidan yang baik, yang dapat membantu mengatasi resistensi insulin.
Faktanya, sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Food & Function menemukan, buah beri meningkatkan kontrol glikemik.
Kontrol glikemik berguna bagi orang yang berisiko terkena diabetes, bersama dengan penanda untuk komplikasi kesehatan lain yang terkait dengan diabetes, seperti penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi tahun 2021 di Trends in Food Science & Technology menemukan, mengonsumsi buah jeruk, terutama dalam jangka panjang, memperbaiki kadar insulin puasa.
Hal ini mungkin disebabkan, antara lain karena perubahan positif pada bakteri usus dan pengurangan peradangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.