KOMPAS.com - Cengkeh adalah tumbuhan dari keluarga pohon Myrtaceae yang bunganya mengandung eugenol -- zat bersifat anti-inflamasi dan antibakteri.
Cengkeh kerap digunakan sebagai bumbu penambah kehangatan dan rasa manis pada makanan yang dipanggang, saus, olesan daging, bumbu perendam, dan bahkan pada minuman.
Selain untuk kuliner, beberapa orang juga menggunakan kuncup bunga kering, daun, batang serta minyak dari pohon cengkeh untuk mempercepat proses penyembuhan termasuk juga pada pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurveda.
Tumbuhan yang umumnya digunakan sebagai bumbu masak ini berasal dari negara-negara Afrika Timur dan Asia Tenggara.
Baca juga: Ketahui Manfaat Menyehatkan Cengkeh, Rempah Asli Indonesia
Meskipun bermanfaat, terdapat juga peringatan dalam penggunaannya. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi manfaat cengkeh bagi kesehatan dan hal-hal yang harus diwaspadai, mari simak ulasan berikut.
Pertama-tama, tentunya kita perlu mengetahui, sesungguhnya cengkeh baik untuk kita atau tidah sih?
Spesialis pengobatan fungsional, Erik Modlo, MD menyampaikan, “Cengkeh memiliki zat kimia yang disebut eugenol yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri. Konsumsi dalam jumlah kecil pada makanan tidaklah berbahaya. Namun tidak ada cukup bukti ilmiah yang mendukung penggunaannya untuk tujuan pengobatan.”
Eugenol sendiri merupakan sumber dari aroma khas yang dihasilkan cengkeh dan lebih banyak ditemukan pada minyak cengkeh.
Menurut Departemen Pertanian AS, satu sendok teh cengkeh giling mengandung 6 kalori dan juga sekitar:
• 1,4 gram karbohidrat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.