Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hobi Masa Tua untuk Meningkatkan Kesehatan Otak dan Tubuh

Kompas.com - 12/09/2023, 10:42 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sebuah penelitian kecil pada tahun 2019 terhadap orang dewasa berusia 59 hingga 79 tahun menemukan bahwa mereka yang mengikuti program bahasa kedua selama empat bulan mengalami peningkatan dalam kognisi.

Hal ini didasarkan pada penelitian tahun 2014 yang melaporkan bahwa peserta dengan penguasaan dua bahasa lebih bisa mempertahankan kemampuan kognitif mereka seiring bertambahnya usia termasuk orang-orang yang belajar bahasa kedua di usia dewasa.

Baca juga: 5 Olahraga yang Berguna Menyehatkan Otak

Merajut atau fotografi

Sebuah studi penting yang dipimpin oleh Denise C. Park, PhD, direktur penelitian di Center for Vital Longevity di The University of Texas Dallas, mengacak satu kelompok orang dewasa berusia 60 hingga 90 tahun untuk belajar merajut, fotografi digital, atau keduanya dengan durasi 16 jam dalam seminggu selama tiga bulan.

Baik merajut maupun fotografi merupakan kegiatan yang mengaktifkan memori kerja, memori episodik, dan penalaran.

Sementara itu, kelompok lainnya diberikan aktivitas yang tidak terlalu menuntut, misalnya mengisi teka-teki silang dan bersosialisasi.

“Berdasarkan kegiatan tersebut, ditemukan bahwa belajar merajut dan fotografi menambah pengetahuan baru, sehingga mengaktifkan otak,” kata Park.

Pengujian pada akhir periode tiga bulan menunjukkan bahwa kelompok pembelajaran formal mengalami peningkatan memori dan kecepatan pemrosesan dibandingkan dengan kelompok yang sekedar mengisi TTS dan bersosialisasi.

Penulis menduga, bukan hanya sisi pembelajarannya saja yang membuat perbedaan, tetapi juga lingkungan sosial dan keterampilan motorik yang dilatih.

Mengikuti kursus atau sekolah

Mempelajari hal baru tidak hanya dapat ditemukan dalam kegiatan merajut dan fotografi, melainkan segala hal di sekitar yang dapat menantang kita.

Baker mengatakan bahwa ketika seseorang telah pensiun, tantangan-tantangan yang ada sebelumnya akan menghilang, padahal penting bagi seseorang untuk merasa tertantang secara rutin atau regular.

Tantangan mengaktifkan cerebellum atau otak kecil di bagian belakang kepala yang berfungsi sebagai pengendali gerakan, menjaga postur tubuh dan keseimbangan, serta menerima sekaligus mempelajari gerakan baru. Itulah mengapa tantangan menjadi hal penting di kehidupan kita.

"Otak membutuhkan stimulasi yang teratur, dan terus menerus, tidak hanya satu atau dua hari, tetapi setiap hari," ucap Baker.

Sebuah studi klasik yang diterbitkan pada tahun 2011 mengamati kandidat pengemudi taksi di London yang harus menguasai jalan labirin yang terdiri dari sekitar 25.000 jalan, gang, dan jalan besar yang dikenal sebagai "The Knowledge".

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang lulus ujian sertifikasi ini mengalami peningkatan memori.

Artinya mempelajari sesuatu yang baru, apa pun itu, akan membuat otak lebih aktif dan pada akhirnya menjadi lebih sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com