Sebagai solusi, fetal surgery dilakukan menggunakan operasi laser untuk secara efektif menciptakan dua plasenta yang berfungsi dari satu plasenta, sehingga setiap janin memiliki sumber darah yang memadai.
Baca juga: 5 Cara Tingkatkan Peluang Hamil Bayi Kembar, Patut Dicoba
Janin juga membutuhkan fetal surgery saat terjadi penumpukan cairan di dada atau perut.
Dokter akan mengeluarkan cairan menggunakan jarum atau alat lain sebagai tabung kecil yang dapat mengalihkannya dari rongga janin.
Baca juga: Bayi Usia 40 Hari di NTT Membaik Pasca-operasi Janin di Dalam Perutnya
Fetal surgery memang memiliki manfaatnya sendiri tapi bukan berarti bebas risiko sama sekali.
Sama seperti bedah lainnya, ada kemungkinan buruk terjadinya pendarahan dan infeksi.
“Dengan prosedur invasif minimal, hal ini jarang terjadi,” kata Snowise.
Risiko dari prosedur yang lebih kompleks bisa berupa pembekuan darah atau pengumpulan cairan di paru-paru ibu.
Baca juga: Apakah Terlalu Sering USG Aman bagi Janin?
“Risiko utama yang mempengaruhi ibu dan janin adalah risiko persalinan prematur dan kelahiran prematur,” kata Snowise.
Semakin dini dilahirkan, semakin besar risiko bayi tersebut tidak dapat bertahan hidup atau mengalami komplikasi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.